Adhyaksa Dault: “Beban Berat yang Diemban Seseorang Adalah Memegang Amanah”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault menuturkan harapannya kepada para tokoh yang mendukungnya sebagai kandidat gubernur DKI, agar jangan hanya sebatas dukungan sesaat namun di kemudian hari dirinya ditinggal.
“Saya tidak memiliki ambisi dalam hal kekuasaan, toh saya iklhlas jika saat ini orang-orang yang mendukung saya nantinya justru berpaling ke tokoh yang lebih baik. Kalau ada yang lebih baik dari saya, maka saya ikhlas melepasnya,“ ungkap Adhyaksa saat Acara “Forum Peduli Jakarta” di Hotel Kartika Chandra, Ahad (20/9).
Ia menceritakan nasihat dari almarhum ayahnya bahwa kelak jika dirinya menjadi sosok pemimpin, maka tidak boleh memakan uang haram.
“Pesan dari almarhum bapak saya, ‘Anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram. Supaya kita bisa ketemu di akhirat.’ Pesan dari orang tua ini yang saya pegang teguh. Kalau saya diberi amanat, demi Allah, tidak akan saya makan sepeser pun uang haram. Itu janji saya,” tegas Adhyaksa.
Adhyaksa menilai pesan yang disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya bahwa beban berat yang diemban (dipikul) oleh seseorang adalah soal memegang amanah.
“Amanah merupakan hal yang sulit dipegang. Berat bagi saya menerima amanah ini. Saya takut sama hadits yang Rasul katakan karena pemimpin adalah orang pertama yang dihisab jika punya salah. Tapi melihat dukungan ini, Bismillah, ayo jalan, ” ujar Adhyaksa sambil tersedu menahan tangis.
Adhyaksa juga menegaskan tekadnya jika ditakdirkan menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta nanti, dia akan fokus pada soal kesejahteraan rakyat. Selain itu, dengan bekal pendidikannya di perguruan tinggi, Adhyaksa menjanjikan lebih mengedepankan urusan manajemen pembangunan sosial. (EZ/salam-online)