Negeri Syam Digempur, Ketua KISPA: “Dengan Doa, Allah Berikan Karomah kepada Mujahidin”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Kekuatan terbesar umat Islam adalah kekuatan doa. Dan senjata orang mukmin adalah doa. Demikian disampaikan oleh Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) Ustadz Ferry Nur.
Ia minta kepada umat Islam agar jangan menganggap sepele doa. Dengan doa, Allah memberikan karomah kepada Mujahidin.
“Tidak sedikit karomah yang Allah berikan kepada para pejuang, dan mudah mudahan kita akan menjadi saksi kehancuran Rusia di Suriah. Jangan kita lemah dan patah semangat untuk membantu saudara- saudara kita di Suriah,“ ujar Ferry Nur dalam orasinya pada acara Munashoroh Suriah yang bertema ‘Negeri Syam Digempur, Umat Islam ke Mana’ yang diselenggarakan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) dan Satuan Pembela Islam (SAPA Islam) di Masjid Al-Furqon DDII, Jakarta, Rabu (14/10) kemarin.
Kepedulian kita terhadap umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam, kata Ferry Nur, harus dibuktikan dengan nilai iman yang diwujudkan dengan amal perbuatan.
“Belum cukup kalau hanya sekadar di lisan, belum cukup kalau hanya sekadar di lidah, belum cukup hanya sekadar kata-kata, tapi iman harus diwujudkan dalam amal perbuatan,“ tegasnya.
Umat Islam di Syam, ungkap Ferry Nur, saat ini mengalami kezaliman yang luar biasa oleh kekejaman rezim Basyar Asad. Mereka ditindas bahkan mereka dibunuh sedemikian rupa.
“Iman kita sama dengan iman mereka, kalimat tauhid yang mereka ucapkan sama dengan yang kita ucapkan, mengapa kita diam saja,“ tandasnya.
Ferry Nur mengatakan, sudah lebih 40 tahun umat Islam di Syam (Suriah) dizalimi sedemikian rupa, dan sudah lebih dari 4 tahun mereka bangkit melakukan perlawanan. Kampung halaman mereka dibombardir, bahkan anak-anak tidak berdosa mereka bunuh dengan kejam.
“Anak-anak mereka dibantai sedemikian rupa, itulah kezaliman yang dipertontonkan kepada masyarakat dunia, tapi sayang seribu sayang ada sebagian saudara Muslim yang mengklaim Muslim, tidak tergerak membantu saudaranya di Syam yang sedang dizalimi Basyar,“ ucapnya prihatin.
Bahkan mereka, sambung Ferry, adalah keturunan generasi sahabat yang berjuang membebaskan negara Syam melawan Romawi. Dan sekarang mereka dibombardir, dibunuh dan dibantai sedemikian rupa.
“Kalau benar kita mencintai Rasulullah, apa yang pernah dilakukan Rasul hendaknya kita juga mengikutinya. Rasul pernah mendoakan penduduk Syam sebagai wujud perhatian beliau. Kita sebagai umat beliau juga harus memiliki perhatian yang sama. Ini merupakan penegasan, kita tidak boleh tinggal diam dalam kasus Syam,“ serunya menegaskan. (EZ/salam-online)