Dr Zain An-Najah: “Minta Maafnya Maulana tidak Tulus, Masih Berat dan Ada Embel-embelnya”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Majelis Fatwa dan Kajian Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia DR Ahmad Zain An-Najah menegaskan M. Nur Maulana harus melakukan permintaan maaf yang jelas kepada umat Islam terkait pernyataan menyimpang yang dilontarkannya saat menjadi penceramah di salah satu program sebuah stasiun televisi swasta, Senin, 9 November lalu.
“Saya harapkan yang jadi permasalahan itu diungkapkan dan diselesaikan, terkait pernyataan Maulana mengenai kepemimpinan itu tidak diatur oleh Islam dan lain sebagainya, Maulana harus menyatakannya dengan tegas bahwa pernyataan tersebut salah dan saya cabut kembali, itu harus dijelaskan kepada umat secara tulus, karena orang yang meminta maaf bukan sesuatu yang merendahkan diri,” ujar Ahmad Zain yang menceritakan turut menghadiri dialog bersama Maulana di Kantor MUI Pusat, Rabu (18/11).
Alumnus Al Azhar University, Kairo, Mesir ini mengatakan, dengan meminta maaf atas segala kesalahan, derajat seseorang tidak akan turun di mata Allah.
“Saya menilai dari perkataan Maulana nampaknya dia masih berat. Dari cara dia bicara terlihat berat untuk mengungkapkan permintaan maafnya tersebut. Buktinya dia mengelak. Jadi tidak mau terus terang, sampai ditekan oleh beberapa orang baru dia meminta maaf, itu pun masih ada embel-embel saya baik dan lain sebagainya,” ungkap Ustadz Zain An-Najah yang menceritakan kembali saat dialog dengan Maulana kepada redaksi, Kamis (19/11).
Permintaan maaf Maulana, menurut Zain An-Najah, belum tegas, padahal itu di tempat tertutup, bagaimana nanti di media? “Saya gak yakin dia mau meminta maaf di televisi (terkait kasus yang dimaksud, red). Yang dikhawatirkan adalah ‘maaf-maaf’ yang biasa secara umum dia sampaikan, artinya masih ada sisi keberatan,” terangnya.
Ia mengungkap, permintaan maaf yang disampaikan Maulana sifatnya umum dan belum ada kejelasan yang dimintai maaf yang mana. Harus tegas, dirinci yang menjadi masalah itu di mana. Ahmad Zain juga menilai permintaan maaf yang disampaikan Maulana tidak tulus.
Menurutnya, permintaan maaf itu harus disampaikan agar masyarakat mengetahui dengan benar apa yang menjadi pokok masalahnya. (EZ/salam-online)