Pesawat Rusia Jatuh Terbelah Dua di Mesir, Lebih 220 Penumpang Tewas
SINAI (SALAM-ONLINE): Sebuah pesawat Rusia yang membawa lebih 220 penumpang dilaporkan jatuh di daerah pegunungan di semenanjung Sinai, Mesir tak lama setelah hilang kontak saat mendekati ketinggian jelajah pada Sabtu (31/10/15) waktu setempat.
Pesawat Rusia, Airbus A-321 bernomor registrasi KGL-9268 dilaporkan mengangkut 224 penumpang dan awak, terbang dari resor Sharm el-Sheikh di Sinai, Laut Merah, menuju St. Petersburg, Rusia.
Pesawat itu tinggal landas pada pukul 05.51 waktu Kairo, 23 menit kemudian hilang dari pantauan radar. Kecelakaan terjadi ketika pilot menurunkan ketinggian pesawat. Saat hilang kontak, ketinggian pesawat berada pada posisi 31.000 kaki (9.400 meter).
Sebuah kelompok bersenjata di Provinsi Sinai, dalam sebuah pernyataan mengklaim telah menjatuhkan pesawat itu untuk merespons serangan udara Rusia di tanah Suriah.
Namun Menteri Transportasi Rusia kepada kantor berita Interfax mengatakan, “Itu tidak akurat.”
Pesawat Airbus A321, yang dioperasikan oleh maskapai Rusia Kogalymanvia di bawah brand Metrojet, dalam penerbangan dari resor Laut Merah Sham el-Sheikh menuju St Petersburg, Rusia, jatuh di tengah Sinai setelah fajar, kata menteri Rusia itu seperti dilansir Reuters.
“Saya melihat sebuah adegan tragis,” kata seorang petugas keamanan Mesir di lokasi kejadian. Menurutnya, banyak yang tewas tergeletak di tanah dan banyak yang meninggal dalam posisi mengenakan sabuk pengaman di kursi.
Pesawat dilaporkan terbelah menjadi dua, sebagian kecil dengan ujung ekor terbakar dan bagian yang lebih besar menabrak tebing batu. “Kami telah mengevakuasi setidaknya 100 mayat dan sisanya masih di dalam (pesawat),” kata petugas itu.
Kedua kotak hitam telah ditemukan, kata Mohamed Hossam Kemal, menteri penerbangan sipil Mesir.
Kemal mengatakan, komunikasi antara pesawat dengan petugas kontrol lalu lintas udara (air traffic control) sebelum kecelakaan semua normal dan tidak ada yang tidak teratur sebelum kecelakaan.
Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail juga menggelar konferensi pers dan mengatakan tidak ada aktivitas di luar kebiasaan di balik kecelakaan itu, namun fakta belum jelas sampai penyelidikan lebih lanjut dilakukan.
Ismail mengatakan 129 mayat sejauh ini telah dievakuasi dan kemungkinan ditemukan korban selamat hampir mustahil.
Kelompok bersenjata di Sinai dalam sebuah pernyataan di Twitter mengaku telah menjatuhkan pesawat itu.
Namun militan di kawasan Sinai itu diragukan punya rudal yang mampu menembak pesawat dalam ketinggian 30.000 kaki.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Ahad (1/11) sebagai hari bergabung nasional. Para penumpang dalam pesawat itu termasuk 214 warga Rusia dan tiga warga Ukraina.
Namun seperti dilansir Reuters, pesawat Rusia itu membawa lebih dari 220 tentara Rusia. Mereka semua tewas, kata pernyataan yang beredar di Twitter sebagaimana dilaporkan Reuters.
Airbus A321 merupakan sebuah jet jarak menengah dan telah dioperasikan oleh Metrojet sejak 2012, dengan lebih 1.100 beroperasi di seluruh dunia dan diakui memiliki catatan keamanan yang baik. (Reuters/Antara)