Melunak, Rusia tak Keberatan Asad Disingkirkan

Putin dan Asad-4-jpeg.image
Asad dan Putin

WASHINGTON (SALAM-ONLINE): Rusia menyatakan kepada negara-negara Barat, bahwa negara beruang merah itu tidak keberatan jika Basyar Asad mundur sebagai bagian dari proses perdamaian. Sikap Rusia mulai melunak setelah secara terbuka menyatakan dukungannya pada Asad menjelang pembicaraan di New York, kata para diplomat.

Rusia dan Iran, menjadi sekutu kuat bagi Asad dengan intervensi militer atas nama melawan pasukan anti-rezim dalam perang memasuki tahun kelima yang telah merenggut lebih dari seperempat juta jiwa itu. Rusia dan Iran telah lama bersikeras bahwa nasib Asad harus diputuskan dalam pemungutan suara nasional.

Negara-negara Barat, Turki, Arab Saudi dan lainnya tak setuju jika Asad bertahan di pemerintahan selama masa transisi, kompromi yang telah membuka pintu untuk mengubah kebijakan Rusia, kata diplomat Barat.

“Apa yang Anda peroleh adalah langkah yang akan berakhir dengan disingkirkannya Asad. Dan Rusia telah sampai ke titik dimana mereka secara pribadi menerima bahwa Asad harus menyingkir pada akhir transisi ini. Mereka hanya tidak siap untuk mengatakannya didepan umum,” kata seorang diplomat senior Barat dengan yang tidak mau menyebutkan identitasnya seperti dilansir Al Arabiya, Jum’at (18/12).

Baca Juga

Beberapa pejabat Barat lainnya membenarkan pernyataan diplomat itu.

AS, Rusia bersama Iran, Arab Saudi dan negara-negara besar Eropa telah menyepakati peta jalan damai untuk gencatan senjata nasional, dengan jangka waktu enam bulan dari pembicaraan antara rezim Asad dan oposisi untuk membentuk pemerintah persatuan yang dimulai pada Januari, dan melaksanakan pemilu dalam waktu 18 bulan.

Ada putaran pembicaraan ketiga di New York, Jumat (18/12), dimana Menlu AS John Kerry, Menlu Rusia Sergei Lavrov dan lebih dari selusin menteri lainnya akan berusaha menjaga momentum untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang. (EZ/salam-online)

Sumber: Al Arabiya

Baca Juga