Presiden Yahya Jammeh Proklamirkan Gambia Sebagai Negara Islam

Presiden Yahya Jammeh memegang Al-Qur;an-2-jpeg.image
Presiden Yahya Jammeh saat berpidato sambil memegang Kitab Al-Qur’an

BANJUL (SALAM-ONLINE): Presiden Yahya Jammeh telah memproklamirkan Gambia sebagai Negara Islam, tetapi menekankan bahwa hak-hak kaum minoritas seperti pemeluk Kristen di negara kecil di bagian barat Afrika itu akan dihormati dan kaum wanita tak akan dipaksa untuk berbusana sesuai ajaran Islam.

Pengumuman itu muncul ketika Presiden Jammeh berpidato di depan para pendukungnya di Brufut, kota di pesisir pada Kamis (10/12), dan komentar-komentar kemudian disiarkan di televisi negara dan diulang-ulangi di lamannya.

“Nasib Gambia berada di tangan Allah Mahakuasa. Mulai hari ini, Gambia merupakan negara Islam. Kami akan menjadi sebuah negara Islam yang akan menghormati hak-hak warga negaranya,” kata presiden itu yang kutipannya ditemukan di laman kepresidenan.

Dalam kutipan pernyataan dari pidatonya di GRTV, seperti dilansir kantor berita AFP pada Sabtu (12/12), presiden itu tidak merinci perubahan apa yang terjadi di negaranya, tetapi ia menjamin kembali para pemeluk Kristen dan pengikut kepercayaan lain bahwa mereka dapat beribadah dengan bebas.

Baca Juga

“Pemeluk agama Kristen akan dihormati. Perayaan Hari Natal akan berlanjut,” kata Jammeh, seraya menambahkan bahwa tak seorang pun memiliki hak untuk mencampuri ‘pandangan hidup’ yang lain.

Gambia, yang bekas koloni Inggris dan terkenal dengan pantai-pantai berpasir putih, memiliki penduduk hampir dua juta, dan 90 persennya adalah Muslim, delapan persen Kristen dan dua persen lagi penganut kepercayaan pribumi.

Jammeh, (50), adalah mantan perwira militer dan bekas pegulat. Ia telah memerintah negara itu sejak ia merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1994. Ia sering terlihat memegang kitab suci Al-Qur’an. (Antara)

Baca Juga