Pentolan Syiah di Saudi Dieksekusi Mati, Pengawal Revolusi Garis Keras Iran Mau Balas Dendam
TEHERAN (SALAM-ONLINE): Pengunjuk rasa yang memprotes kebijakan hukuman mati pentolan Syiah di Saudi Arabia bereaksi dengan kemarahan. Para demonstran membakar kedutaan Saudi Arabia di Teheran dan Mashhad—kota kedua terbesar Iran.
Dalam sejumlah gambar yang diunggah ke dunia maya menunjukkan pengunjuk rasa Iran yang marah memenuhi lantai dasar kedutaan. Mereka merusak perabot, bendera, dan dokumen barang-barang yang dirusak lalu dibakar.
Setelah peristiwa tersebut, Reuters melaporkan Pengawal Revolusi garis keras Iran bertekad akan balas dendam atas apa yang dilakukan Saudi terhadap tokoh mereka.
Pentolan Syiah yang dieksekusi mati oleh Saudi adalah Nimr Baqir al-Nimr. Ia merupakan salah satu pengritik vokal terhadap keluarga kerajaan Saudi. Ia kerap kali menggelar demonstrasi melawan elit yang berkuasa. Nimr juga sering menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi kaum minoritas Syiah.
Kemarahan terpicu dari eksekusi terhadap 47 orang, termasuk Nimr. Polisi Iran sendiri sudah masuk ke kedutaan Saudi dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.
Para pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi di sejumlah kota di Iran, Sabtu (2/1). Mereka marah atas eksekusi yang dilakukan Arab Saudi terhadap tokoh Saudi tersebut.
Selama protes pada 2011-2012, seperti dilansir Arabnews, Ahad (3/1), Nimr menyerukan demonstran untuk melawan pasukan keamanan menggunakan “protes kata”. Dia disebut oleh The Guardian sebagai “pemimpin dalam pemberontakan”.
Pada 8 Juli 2012 Nimr ditembak di bagian kakinya oleh polisi dan ditahan, dalam insiden tembak-menembak. Pada 15 Oktober 2014, Nimr dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Pidana Khusus karena membuka pintu “campur tangan asing” di Arab Saudi, ”tidak mematuhi pemerintah” dan “mengangkat senjata melawan pasukan keamanan”. (EZ/salam-online)
Sumber: Reuters, Arabnews