Brigadir Petrus, Pemutilasi Dua Anak Kandungnya: “Saya Mau Taubat, Saya Mau Masuk Islam”

Brigadir Petrus-1
Brigadir Petrus Bakus

PONTIANAK (SALAM-ONLINE): Jumat (26/2) pukul 00.40 dini hari terjadi peristiwa mengenaskan di Asrama Polres Melawi, Gg Darul Falah, Desa Pal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Seorang oknum anggota kepolisian Polres Melawi diduga telah membunuh dan memutilasi dua anak kandungnya.

Kedua korban itu adalah Fabian, anak laki-laki berusia 4 tahun dan adiknya, Amora, anak perempuan berumur 3 tahun. Pelaku pembunuhan, Brigadir Petrus Bakus (PB) merupakan ayah kandung kedua korban. Setelah melakukan pembunuhan dan memutilasi kedua anaknya itu, Petrus menyerahkan diri.

Tetangga Petrus, Ustadz Ali Murtadho mengatakan, Anggota Sat Intelkam Polres Melawi itu dikenal cukup baik dengan tetangganya. Bahkan dia juga selalu bersosialisasi dengan warga sekitar.

“Setahu saya dia sangat sayang dengan kedua anaknya. Saya juga kaget mendengar kabar dia membunuh anaknya,” kata Ali Murtadho kepada Tribunpontianak.co.id di kediamannya, Jumat (26/2).

Ustaz Ali Murtadho mengungkapkan, usai melakukan pembunuhan tersebut Brigadir Petrus juga sempat berbincang-bincang dengannya di Surau (Musholla) Darul Fallah, tak jauh dari TKP. Ustadz Ali merupakan imam di surau tersebut.

Kepada Ustadz Ali, Petrus yang beragama Katolik itu mengaku ingin bertaubat dan memeluk Islam. Dia mengaku telah melakukan dosa besar karena membunuh kedua anaknya.

“Pak Ustadz, tolong mandikan saya, saya mau taubat, saya mau masuk Islam. Saya mau pakai jubah putih Pak Ustadz,” kata Ali Murtadho menirukan ucapan tersangka.

Baca Juga

Mendengar pernyataan itu, Ustadz Ali memberikan jawaban bahwa itu urusan gampang. “Saya jawab itu gampang, sekarang jubah putihnya belum ada,” katanya.

Ali Murtadho mengungkapkan usai kejadian itu tersangka langsung menyerahkan diri kepada kepolisian. Rumah tersangka memang berdampingan dengan Kasat Intelkam Polres Melawi.

“Setelah membunuh itu bahkan dia seperti tidak merasa bersalah apapun. Tapi ya itu tadi bicaranya sudah ngelantur ndak karuan, jadi saya tidak terlalu serius menanggapinya,” katanya.

Sementara warga Desa Kenual, Tamrin, juga mengaku kenal dengan Brigadir Petrus. Sebab sebelum Petrus tinggal di Asrama Polisi di Gang Darul Fallah, dia pernah tinggal di Kenual.

“Biasa saja sih dia orangnya. Saya sih tidak terlalu kenal dekat. Namun dengan tetangga juga tidak pernah ada masalah,” terangnya.

Sumber: Tribun Pontianak

Baca Juga