Turki tak Yakin terhadap Gencatan Senjata di Suriah

Numan Kurtulmus
Deputi Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus

ANKARA (SALAM-ONLINE): Turki tidak optimistis terhadap implementasi gencatan senjata di Suriah yang diumumkan Amerika Serikat dan Rusia.

“Saya sambut baik gencatan senjata ini tetapi saya sangat tidak optimistis bahwa semua pihak akan menghormatinya,” kata Deputi Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, kepada wartawan, di Ankara, Selasa (23/2).

Ia juga memperingatkan, Turki dapat melancarkan serangan-serangan terhadap milisi Unit Proteksi Rakyat Kurdi (YPG) dukungan Rusia di dalam wilayah Suriah, sebagaimana Ankara lakukan beberapa hari pekan lalu.

Kurtulmus mengatakan Turki akan terus jika perlu membalas serangan-serangan dari Suriah bahkan setelah gencatan senjata berlaku pada 27 Februari.

“Turki akan membela integritas teritorialnya. Itu sudah jelas,” tegasnya.

Turki telah diingatkan kemajuan-kemajuan pasukan YPG di bagian utara Suriah. Karenanya, Ankara tak ingin YPG mempersiapkan kawasan otonomi Kurdi di pintu masuk negara itu.

YPG dan sayap politik Partai Uni Demokratik, cabang di Suriah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) masuk dalam daftar teroris, tetapi didukung Rusia. PKK telah lama melancarkan pemberontakan dan teror terhadap negara Turki.

Baca Juga

Kurtulmus mengatakan bahwa ia masih belum merasa yakin gencatan senjata dapat dilaksanakan dengan efektif karena kemungkinan Rusia masih terus melancarkan serangan-serangan udara di Suriah.

“Kami berharap tak ada yang mencoba dan melancarkan serangan-serangan udara dan tak satu pihak pun akan membunuh warga sipil selama gencatan senjata,” katanya.

“Kami berharap bahwa semua kelompok di Suriah, termasuk oposisi yang moderat akan ikut serta dalam pembangunan kembali negara itu di akhir negosiasi.”

Persetujuan gencatan senjata diumumkan, Senin, oleh Moskow dan Washington tetapi tidak berlaku atas ISIS dan jabhah Nushrah yang berafiliasi pada Al-Qaidah.

Turki mendukung pasukan oposisi yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah, Basyar Asad, tetapi berulang-ulang membantah mengirim senjata secara gelap kepada pasukan Islam di seluruh perbatasannya.

Sumber: Antara

Baca Juga