BOGOR (SALAM-ONLINE): Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Mumammad Rizieq Syihab turut menyoroti Densus 88 yang menurutnya kerap melakukan tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum dalam penangkapan para “terduga teroris”.
Adalah fakta, kata Habib Rizieq, bahwa kerja Densus 88 kerap melakukan pelanggaran dan memojokkan umat Islam.
“Kerjaan mereka memojokkan Islam. Densus 88 ini kita sudah sampaikan dari semenjak dibentuk, kita tolak keberadaannya, kita sudah minta dievaluasi dan dibubarkan. Densus 88 tidak lepas dari politik untuk pengucuran dana,” ungkap Habib Rizieq kepada redaksi di Pesantren Markaz Syariah (MS), Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, Jum’at (25/3).
Ia menilai isu “terorisme” menjadi komoditas politik yang besar dan terus diadakan demi kepentingan kelompok asing.
“Isu ‘terorisme’ menjadi komoditas politik, jadi bukan teroris betulan, memang dikondisikan, diciptakan, itu sangat berbahaya. Kita dukung penuh pemberantasan ‘terorisme’, kita anti ‘terorisme’, kita dukung negara ini bekerja tangkapin ‘terorisme’, tapi jangan sampai isu ‘terorisme’ dijadikan komoditas politik,” ujarnya. (EZ/salam-online)