Majelis Pelayan dan Majelis Tinggi Jakarta Ajak Umat Islam Menangkan Cagub-Cawagub Muslim
JAKARTA (SALAM-ONLIONE): Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) dan Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah untuk Gubernur Muslim Jakarta (MTJB-GMJ) memahami bahwa hak konstitusi Umat Islam sangat strategis menentukan arah ideologi berbangsa dan bernegara.
“Menyadari betapa pentingnya kepemimpinan umat Islam di Jakarta sebagai perintah agama dan dalam rangka mencegah munculnya mudharat yang merusak kehidupan umat, khususnya di DKI Jakarta, kami para penanggungjawab dalam MPJ dan MTJB-GMJ sepakat untung menggalang partisipasi penuh Umat Islam dalam kontestasi suksesi DKI dengan kandidat pasangan calon dari kalangan Islam,” demikian ditegaskan MPJ dan MTJB-GMJ dalam Konferensi Pers Bersama tentang Calon Gubernur Muslim bagi Jakarta, di Ruang Motik Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (19/7).
Karena itu, MPJ dan MTJB-GMJ sepakat pula untuk mengajak berbagai elemen tokoh/lembaga umat Islam yang ada di Jakarta untuk berjuang bersama dalam mengikhtiarkan terwujudnya hal di atas.
Dalam mewujudkan hal tersebut, MTJB-GMJ juga sepakat untuk meningkatkan komunikasi politik dengan para pimpinan partai politik yang ada.
Selanjutnya MTJB-GMJ sepakat untuk mengajak seluruh umat Islam untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Muslim pilihan para ulama dan tokoh umat agar menjadi Guberur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta definitif periode 2017-2022 dalam rangka menuju Jakarta yang berkah, bersih dan beradab.
Terakhir, MTJB-GMJ sepakat untuk menggalang ukhuwah Islamiyah dan tetap menjaga agar suasana kehidupan Jakarta tetap kondusif jika terjadi perbedaan-perbedaan dalam mengambil sikap, ijtihad dan pilihan politik dalam koridor syar’i.
Majelis Pelayan Jakarta terdiri dari KH Prof Dr Didin Hafidhuddin, M.Sc, KH Dr Ahmad Lutfi Fathullah, Lc, MA, KH Bachtiar Nasir, Lc, MM dan KH Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA.
Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah untuk Gubernur Muslim Jakarta terdiri dari Habib Muhammad Rizieq Syihab, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, KH Maulana Kamal Yusuf, KH Mahfudz Asirun, KH A Cholil Ridwan, KH Fachrurrozy Ishaq, Habib Zain bin Sumaith, KH Luthfi Hakim dan Hj Nurdiati Akma. (s)