Habib Rizieq: “Tembakan Sengaja Diarahkan kepada Kerumunan Massa yang Jumlahnya Jutaan”

konpers-gnpf-mui-2
Konpers GNPF-MUI. (Foto: EZ)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Syihab menyatakan serangan yang dilakukan oleh aparat kepolisian pada Aksi Damai Bela Islam II merupakan pembantaian massal.

“Kami tidak melakukan tindakan anarkis, aksi kami adalah aksi damai bela Islam. Perlu digarisbawahi bahwa polisi yang melakukan tindakan anarkis kepada para pendemo,” ungkap Habib Rizieq saat jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Sabtu (5/11) siang.

Ia menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan polisi kepada massa peserta aksi sebagai sebuah pembantaian yang harus dipertanggungjawabkan.

“Tembakan itu sengaja diarahkan kepada kerumunan massa yang jumlahnya jutaan, bukan ratusan. Akibatnya jutaan manusia sulit bernapas, mereka berdesakan kesulitan bernafas,” terangnya.

Bukan hanya itu, Habib Rizieq juga membantah keterangan resmi Polri yang mengatakan polisi tak menggunakan peluru karet. Habib Rizieq menegaskan aparat kepolisian juga menggunakan peluru karet untuk ditembakkan ke arah massa.

Baca Juga

“Polisi juga menggunakan peluru karet, juga melakukan penganiayaan kepada pendemo, ditambah lagi menggunakan kendaraan dan menggilasnya. Tolong saya meminta polisi jangan ajarkan rakyatnya kebohongan, belajarlah kita bangun negeri dengan kejujuran,” jelasnya dengan nada geram.

Habib menghimbau kepada aparat kepolisian agar lebih mengedepankan keamanan dan keselamatan rakyat.

“Keselamatan dan keamanan rakyat harus diperhatikan, bukan melakukan cara yang semena-mena, main tembak saja, itu aparat anarkis namanya,” tegasnya.

Dalam keterangan tim medis dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan, diketahui sebanyak 165 peserta aksi terluka dan menjalani perawatan, termasuk Ustadz Arifin Ilham dan Syaikh Ali Jaber. Dan satu di antaranya meninggal. (EZ/salam-online)

Baca Juga