IHR Desak Pemerintah Indonesia Mainkan Peran Lebih Hentikan Genosida atas Warga Muslim Rohingya

militer-myanmar-menembaki-umat-islam-dan-membakar-rumah-rumah-mereka-di-desa-desa-muslim-di-kawasan-rakhine
Militer Myanmar menembaki umat Islam dan membakar rumah-rumah mereka di sejumlah desa Muslim di kawasan Rakhine. (Sumber Foto: BBC)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Tindakan kejahatan kemanusiaan kepada bangsa Rohingya kembali terjadi. Citra satelit terbaru dari kelompok Human Rights Watch (HRW) menunjukkan lima desa komunitas Rohingya dibakar dalam tindakan kekerasan militer Myanmar.

Akibatnya ratusan orang tewas, 1.250 bangunan hancur, 30.000 orang kehilangan tempat tinggal, serta 150 ribu jiwa hidup tanpa makanan dan akses kesehatan yang memadai.

Ironisnya, Myanmar kini justru dipimpin oleh faksi politik Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) pimpinan Aung San Suu Kyi, tokoh demokrasi peraih Nobel Perdamaian yang harusnya dapat mencegah terjadinya kekerasan, bukan menjadi aktor yang memperburuk kondisi kemanusiaan di Arakan.

Menurut lembaga kemanusiaan Indonesian Humanitarian Relief (IHR), kejadian nahas ini semakin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa ada upaya terstruktur untuk melakukan genosida terhadap etnis Muslim Rohingya.

Mencermati situasi ini, lHR menyatakan sikap mengutuk tindakan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Rohingya yang dilakukan dan dibiarkan oleh rezim junta militer Myanmar.

“Kami memandang sikap pemerintah Myanmar yang menganggap etnis Rohingya bukan bagian dari Myanmar adalah tindakan diskriminasi yang mendorong gelombang tsunami kekerasan terhadap etnis Muslim tersebut,” demikian rilis IHR yang diterima rerdaksi, Rabu (23/11).

Selanjutnya IHR mengajak masyarakat Indonesia untuk turut memberikan kontribusi positif berupa bantuan kemanusiaan guna meringankan penderitaan warga Rohingya sebagai tuntutan agama dan konstitusi bahwa Indonesia berdiri di atas perikemanusiaan dan perikeadilan.

Baca Juga

“Meminta pemerintah Indonesia untuk pro aktif dalam kerja-kerja diplomatik dan kemanusiaan untuk menghentikan laju kekerasan terhadap etnis Rohingya dan membuka akses kemanusiaan ke titik pusat kejadian,” lanjut pernyataan lembaga bantuan kemanusiaan yang berkantor di Tebet Mas, Jakarta Selatan itu.

Untuk itu, IHR mendesak Indonesia sebagai ‘kakak tertua’ di ASEAN agar memainkan peran lebih untuk menghentikan upaya genosida dan diskriminasi rasial (SARA) yang diberlakukan pemerintah Myanmar atas warga Muslim Rohingya.

Karena itu, IHR mendesak ASEAN agar mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan berkepanjangan yang telah menimpa bangsa Rohingya.

“Etnis Rohingya selama ini telah dibunuh, diperkosa dan kehilangan hak-haknya, namun aktivis kemanusiaan menilai ASEAN lebih banyak diam dan tidak banyak berbuat,” IHR menyesalkan.

Atas dasar itu, IHR juga mendorong para tokoh bangsa, masyarakat dan NGO internasional untuk terus mengangkat isu Rohingya dalam tiap kesempatan maupun pada forum-forum strategis dengan menjadikan masalah ini sebagai opini global sekaligus menyadarkan para pemimpin dunia bahwa telah terjadi pelanggaran HAM serius di wilayah Arakan, Myanmar tempat jutaan warga Rohingya berdiam.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara Muslim Rohingya di Myanmar, IHR mengajak segenap masyarakat Indonesia, khususnya warga Muslim, untuk turut membantu meringankan kesulitan dan penderitaan serta musibah yang mereka alami melalui BNI Syariah dengan nomor rekening: 59 55 99 593 atas nama Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia. (s)ihr-lets-help-rohingya

Baca Juga