Wartawan Metro TV, Kompas dan Berita Satu Minta Dilindungi Polisi, Ini Jawaban Kapolri

kapolr
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (JITU)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Kapolri Jenderal (Pol) Muhammad Tito Karnavian meminta kepada para wartawan dan media massa untuk berlaku objektif dalam pemberitaan Aksi Bela Islam 3 yang akan digelar Jum’at (2/12) nanti.

Menurut Tito, hal itu perlu dilakukan jika tidak ingin mendapatkan penolakan peliputan dari masyarakat, khususnya umat Islam.

“Membaur dengan masyarakat, baik-baik. Tidak over acting. Syukur-syukur kalau ikut zikir juga. Insya Allah tidak akan diganggu,” ujar Tito dalam konferensi pers terkait Aksi Bela Islam III di gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (28/11).

Tito menegaskan hal itu setelah salah satu wartawan yang mengaku mewakili rekan-rekannya yang bekerja di Kompas TV, Metro TV dan Berita Satu, meminta perlindungan polisi saat Aksi Bela Islam nanti.

Karena, menurut dia, para rekan wartawan yang bekerja di tiga media telivisi itu kerap merasa terancam saat meliput.

Baca Juga

“Karena kami penyampai berita juga seperti Rasul, pak!” ujar salah satu wartawan kepada Tito.

Tito sendiri mengatakan, polisi siap mengamankan siapa saja. Termasuk para pewarta dan media massa. “Kita akan amankan, tapi yang paling utama adalah dari Allah,” kata dia.

Seperti diketahui sebelumnya, ketiga media massa tersebut pernah mengalami pengusiran oleh masyarakat saat meliput beberapa kegiatan terkait umat Islam, termasuk saat Aksi Bela Islam II, 4 November yang lalu, yang digelar di Jakarta dan sejumlah daerah.

Menurut warga yang mengusir, Kompas TV, Metro TV dan Berita Satu selalu melakukan kejahatan informasi, seperti menyebarkan kebohongan, memojokkan umat Islam, menyampaikan berita yang memihak dan lain sebagainya.

Reporter: M Nizar Malisy

Baca Juga