Ini Hasil Pertemuan Akhir GNPF MUI dengan Kapolri soal Aksi Bela Islam III

gnpf-mui-dan-kapolri
GNPF-MUI dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI (GNPF-MUI), Bachtiar Nasir membeberkan pertemuan akhir pihaknya dengan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.

Dalam pertemuan itu, GNPF-MUI menyampaikan laporan umat Islam terkait upaya penghadangan massa Aksi Bela Islam III oleh kepolisian di berbagai daerah.

“Kami berbicara dengan Ditlantas mengapa ada kesan dipersulit dan dihalang-halangi, dan Alhamdulillah ada solusi,” kata Bachtiar di Aula AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta, Kamis (1/12/) malam.

Pimpinan AQL Islamic Center itu seperti dilansir kantor berita jaringan Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Islamic News Agency (INA),  mengatakan, Kapolri mengaku sudah berusaha untuk tidak berkhianat dalam kesepakatan dengan GNPF MUI yang telah dibuat di kantor MUI, Senin (28/11) lalu.

“Kapolri sebetulnya berusaha untuk tidak berkhianat. Ia mengatakan kepada anggotanya, ‘Tolonglah jangan sampai hal-hal seperti ini (terjadi), saya yang kena lagi’,” ujar Bachtiar menirukan ucapan Kapolri.

Baca Juga

“Karena ada tagar ‘polisi berkhianat’,” pungkasnya masih menirukan ucapan Kapolri.

Sebagaimana diketahui, massa dari berbagai daerah yang akan ikut Aksi Damai 212 itu dipersulit dan dihadang oleh aparat penegak hukum. Padahal Kapolri sudah menginstrusksikan jajarannya di daerah untuk tidak lagi melarang perusahaan transportasi yang akan membawa peserta Aksi Bela Islam III ke Jakarta.

“Maka tentunya saya meminta kepada seluruh jajaran saya supaya untuk perusahaan angkutan dapat mengantarkan saudara-saudara kita,” ujar Tito saat jumpa pers di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Senin (28/11).

Reporter: M Fajar/INA

Baca Juga