JAKARTA (SALAM-ONLINE): Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menyayangkan pernyataan Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR, Viktor B Laiskodat yang menyebut Gerindra, PKS, Demokrat dan PAN sebagai partai yang intoleran dan pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang ingin mendirikan Khilafah.
Menurutnya, pernyataan seperti itu tidak semestinya disampaikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem anak buah Surya Paloh itu. Bagaimanapun, pernyataan tersebut, mengusik kenyamanan para kader simpatisan empat partai tersebut.
“Viktor kurang memahami makna dan konsepsi bernegara dalam sistem khilafah. Sebab jika dipahami secara utuh dan benar, pernyataan itu tidak mungkin dialamatkan kepada keempat partai tersebut, apalagi PAN,” ujar politisi PAN ini kepada Salam-Online, Sabtu (5/8).
Ia mengungkapkan, sejarah membuktikan bahwa PAN lahir dari rahim reformasi yang dalam perjalanannya konsisten memperjuangkan dan menjaga demokrasi.
Selain itu, ujarnya, PAN juga tidak tepat disebut sebagai partai yang intoleran. Terbukti, anggota legislatif PAN di pusat dan daerah sangat heterogen, baik dari aspek suku, bangsa, bahasa, juga agama.
“Bagi PAN, perbedaan merupakan sunnatullah yang harus diterima sebagai anugerah dari Tuhan Sang Pencipta. PAN selalu bekerjasama dengan semua komponen bangsa dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Termasuk bekerjasama dengan Nasdem, partai pak Viktor, dalam berbagai pilkada. Di parlemen, banyak persoalan yang diselesaikan secara bersama-sama dengan partai lain,” tegasnya.
Perbedaan pandangan dalam menyikapi Perppu ormas, lanjut Saleh, haruslah dihadapi secara bijaksana. Karena sangatlah tidak mungkin semua partai politik harus disamakan pendapat dan pandangannya dalam menyikapi semua persoalan.
“Kalau pak Viktor tidak bisa menghormati pendapat dan pandangan partai lain, bukankah hal itu cerminan sikap intoleran itu sendiri? Sebaiknya, semua pihak perlu introspeksi demi menciptakan situasi kondusif yang diinginkan semua pihak,” tandas Saleh. (EZ/Salam-Online)