Ibu Non-Muslim Ini Antar Anaknya Berusia 8 Tahun Masuk Islam

Yogi Setiady mengucapkan dua kalimah syahadat di Kantor Urusan Agama (KUA) Delta Pawan Ketapang, Kamis (5/10/2017) sore di hadapan ibu kandung dan gurunya. (Foto: Facebook/RakyatKalbar/Jawapos.com)

SALAM-ONLINE: Ibu non-Muslim ini mengantarkan anaknya yang baru berusia 8 tahun untuk masuk Islam. Anaknya, Yogi Setiady, terlahir dari pasangan orang tua non-Muslim di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), Ahad (8/10/2017) melansir, bocah yang duduk di kelas 2 SDN 18 Sukabangun, Ketapang itu diantar oleh ibu kandungnya yang masih non-Muslim ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, Kalbar pada Kamis (5/10) lalu. Tujuannya, sang ibu ingin memenuhi kehendak Yogi untuk memeluk Islam.

“Ayah dan mama kandungnya telah mengikhlaskan anak ini masuk Islam. Karena setiap saat terus ‘memaksa’ ayah dan mamanya agar dia bisa masuk Islam,” tulis Uti Suhendra Dwipayana di laman facebook-nya.

Postingan yang diunggah warga Ketapang, Kamis (5/10) petang itu menyebutkan, Yogi memang rajin ke surau (mushalla) untuk menunaikan shalat lima waktu. Dia juga belajar mengaji dan shalat.

“Ketika saya tes mengajinya, dia sudah hapal surah Al Fatihah, Al Ikhlas, doa ibu bapak, doa makan dan lain-lain,” tulis Uti.

Uti pun menyempatkan untuk bertanya mengenai cita-cita Yogi. Dengan tegas dia jawab ingin menjadi seorang ustadz. “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhoi dan terus memberikan hidayah kepada anak ini,” doa Uti.

Baca Juga

Kisah nyata yang ditulis oleh Uti Suhendra Dwipayana ini ramai dibahas dan diviralkan warganet. Hingga Jumat (6/10) pukul 20.39, postingan itu dibagikan oleh 768 warganet dan dikomentari sebanyak 1.215 komentar.

Terpisah, kepada sejumlah wartawan Kepala KUA Delta Pawan, M. Syafi’ie membenarkan bahwa Yogi Setiady telah memeluk Islam. Bahkan orang tua kandung dan guru sekolahnya telah menjadi saksi.

“Iya betul, sore tadi di KUA Delta Pawan. Saya sendiri pembimbing pembacaan dua kalimah syahadat di hadapan dua orang saksi, yakni ibu kandungnya dan guru sekolahnya,” ujar Syafi’ie.

Saat pembacaan dua kalimah syahadat, kata Syafi’ie, Yogi begitu lancar mengucapkanya. “Bahkan dia hapal artinya,” terang Syafi’ie.

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga