Hancur Ditangkis Saudi, Rudal Syiah Houthi Jatuh di Kawasan tanpa Penduduk

RIYADH (SALAM-ONLINE): Kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman mengaku telah menembakkan rudal balistiknya ke Riyadh, pada Sabtu (4/11/2017) malam. Mereka mengklaim rudal balistiknya mampu menjangkau lebih dari 800 km melewati perbatasan Yaman dengan Saudi Arabia.

Namun pasukan keamanan Saudi berhasil menangkal serangan rudal dan menghancurkannya. Rudal itu pun jatuh di kawasan tanpa penduduk, Aljazeera melaporkan, Ahad (5/11).

Seorang juru bicara pemberontak Syiah Houthi mengatakan kepada Aljazeera bahwa mereka meluncurkan rudal Burkan 2-H jenis Scud yang memiliki jangkauan lebih dari 800 km menuju ibu kota Saudi, Riyadh Sabtu (4/11) malam.

Rekaman video yang disiarkan melalui media sosial tersebut memperlihatkan asap yang naik ke udara dari komplek bandara internasional Raja Khalid di Riyadh. Kantor berita resmi Saudi Arabia, SPA, mengutip juru bicara koalisi negara-negara Arab pimpinan Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, mengatakan bahwa tepat pada pukul 8:07 malam waktu setempat, sebuah rudal balistik ditembakkan dari arah Yaman menuju Kerajaan Saudi Arabia. Maliki menambahkan, menggunakan rudal Patriot ke permukaan udara, pasukan Saudi Arabia menangkis dan menghancurkan rudal tersebut. Rudal itu kemudian jatuh di kawasan tanpa penduduk di timur bandara.

Maliki juga mengatakan tidak ada korban jiwa atas serangan tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera awal bulan ini, juru bicara pemberontak Houthi, Mohammed Abdul Salam, mengancam akan meningkatkan operasi di perbatasan Yaman-Saudi dan menargetkan serangan jauh ke wilayah negara kerajaan tersebut.

“Saudi yang memulai perang. Kami akan terus dan meningkatkan serangan target jarak jauh ke wilayah Saudi Arabia, di mana pesawat jet mereka terbang, atau pos militer mereka di wilayah Yaman,” ancam Abdul Salam.

Baca Juga

“Abu Dhabi dan target kami yang lain sejauh ini adalah target militer. Negara mana pun yang menyasar Yaman akan dibalas oleh tembakan rudal kami,” katanya.

Perang di Yaman, dimulai sejak 2014 setelah pemberontak Syiah Houthi menguasai ibu kota Sana’a dan terus maju dengan target Aden, kota terbesar ketiga di negara itu.

Khawatir dengan meningkatnya serangan pemberontak Houthi yang mendapat dukungan dari Iran, Saudi yang berkoalisi dengan negara Arab lainnya, melakukan intervensi pada 2015 dalam bentuk serangan udara. Tujuan serangan adalah untuk mengembalikan Abd-Rabbu Mansour Hadi ke kursi Presiden Yaman. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga