JITU: Spirit Dakwah Media Islam Sangat Kuat

BANDUNG (SALAM-ONLINE): Ketua Umum Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Muhammad Pizaro mengatakan, media Islam cenderung militan terhadap ideologi yang dianutnya. Menurutnya, spirit dakwah yang dimiliki media Islam sangat kuat.

Dengan spirit itu pula, ia menyebut, anggota JITU yang menjadi jurnalis di media Islam bisa eksis dan bahkan mampu mewarnai kancah global. Misalnya, kata Pizaro, reportase media Islam dalam Aksi Bela Islam, juga batalnya konser Lady Gaga yang merupakan sinergitas antara jurnalis Muslim dengan Ulama.

Ke depannya, terang Pizaro, langkah JITU tidak berhenti sampai di sini. “Kami akan terus meningkatkan kualitas para jurnalis Muslim,” tandasnya dalam bedah buku ‘Media Massa Islam’ di Universitas Pasundan (Unpas), Bandung, Sabtu (3/2/18).

Menguatkan yang dikatakan Pizaro, penulis buku ‘Media Massa Islam’ Roni Tabroni mengatakan, media Islam memiliki poin lebih dibanding media mainstream.

Roni menjelaskan, meski tidak besar secara bisnis seperti media mainstream, media Islam selalu kokoh dan bertahan. Sebab, katanya, konteks yang diusung adalah semangat dakwah, bukan semata uang.

Muhammad Pizaro (kiri) dan Roni Tobroni
Baca Juga

“Semangat dakwah yang membuat media Islam bertahan di tengah perubahan zaman. Ia melakukan ‘sesuatu’, bukan mencari ‘sesuatu’. Lain hal dengan wartawan media mainstream yang militan pada hal yang berbau kapitalis,” kata anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah ini.

Roni melanjutkan, nilai tambah lainnya adalah media Islam tidak sekadar transfer informasi, namun juga mentransfer nilai-nilai dari keyakinan yang dipegangnya. Oleh karena itu, dosen UIN Bandung ini mengatakan, tidak heran jika media Islam cenderung gencar mengusung nilai-nilai kebenaran dan kemanusiaan—yang tentu konteksnya selalu dalam bingkai keislaman.

“Ketika berbicara transfer nilai ini, maka akan selalu bermuara pada pencerahan dan perubahan perilaku. Inilah yang dilakukan media Islam,” papar pengamat media ini.

“Media Islam tidak berpikir soal seberapa banyak konten yang dibuat, tapi seberapa kuat pengaruh yang ia hasilkan dari konten tersebut,” ujarnya. []

Foto: Dok JITU

Baca Juga