Ke Palestina, Aktivis dari Swedia Ini Berjalan Kaki 5.000 Kilometer  

Benjamin Ladraa

SALAM-ONLINE: Aktivis Swedia berusia 25 tahun ini bernama Benjamin Ladraa. Dia tengah dalam perjalanan berbahaya dari Swedia menuju Palestina. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran HAM yang dilakukan penjajah Zionis di wilayah-wilayah pendudukan di Palestina.

Disebut perjalanan berbahaya, lantaran Ladraa harus melewati wilayah konflik seperti Suriah, dan tentunya, Palestina itu sendiri yang hingga saat ini tengah dijajah.

Pada Rabu (7/3/2018) ini, dia sudah berada di Bulgaria. Ladraa harus sudah tiba di Istanbul pada 20 Maret. Setiap harinya dia berjalan antara 30-50 km.

Ladraa memulai perjalanan 5.000 km-nya dari Gothenburg, Swedia, pada 8 Agustus 2017 tahun lalu.“Rencananya adalah melanjutkan perjalanan melalui Bulgaria, Turki, Suriah, Lebanon dan lagi-lagi melalui Suriah ke Yordania. Jika saya tidak bisa masuk Palestina, saya akan mencoba menginformasikan ke media tentang hal itu,” katanya seperti dikutip Aljazeera, Rabu (7/3/2018)

Perjalanan

Setiap hari Ladraa mendapatkan pengalaman yang berbeda. Terkadang ia tidur di tendanya atau di hostel. Makan malam bisa berarti makan makanan kalengan, ditemani api unggun, atau makan bersama dengan tuan rumah yang dia temui selama perjalanannya.

Ladraa kadang-kadang juga mengungkapkan pengalamannya, di mana dia mengatakan kepada pendengarnya apa yang dia lihat dan alami selama perjalanannya menuju Palestina.

Kecuali beberapa insiden yang tak mengenakkan, dia mengatakan bahwa kebanyakan orang (warga) menyambutnya.Di Praha, Republik Ceko, dia mengaku sempat ditahan oleh pihak keamanan kedutaan “Israel” karena dia membawa bendera Palestina dan mendorong sebuah troli. Ia dibebaskan setelah satu regu penjinak bom memastikan dia tidak berbahaya.

Namun, pihak keamanan Kedutaan “Israel” itu meneliti dan memindai paspornya. Dan Ladraa khawatir pasukan perbatasan di wilayah jajahan Zionis nanti tak akan membiarkannya memasuki Palestina.

Dia memosting foto perjalanannya di akun Facebook dan Instagramnya dengan tagar #walktopalestine.

BACA JUGA: SUDAH SAMPAI TURKI, AKTIVIS SWEDIA INI TERUS BERJALAN MENUJU PALESTINA

Baca Juga

Ladraa, yang sesekali bekerja untuk Palang Merah, akan menyelesaikan perjalanan berbahayanya ini dalam waktu sekitar satu tahun. Dia berharap bisa menyelesaikan perjalanannya pada Juni atau Juli tahun 2018 ini.

Ladraa saat disambut warga

Untuk melakukan aktivitas meningkatkan kesadaran masih adanya penjajahan di atas muka buni ini, Ladraa bilang dia telah menjual semua miliknya. Oleh karenanya, terkadang dia juga menerima sumbangan.

Meningkatkan kesadaran

Ladraa mengatakan bahwa dia sangat tergerak saat tiga minggu berada di Palestina pada April 2017 lalu sehingga dia memutuskan untuk “memberitahu dunia tentang situasi di Palestina”.

Dia menyatakan terkejut dengan apa yang dilihatnya di sana, melihat semua tembok dan tentara di sepanjang jalan membawa senapan mesin M-60.

“Saya mendengar cerita tentang 300 anak-anak di penjara, pemerkosaan di rumah-rumah. Setelah tiga minggu saat itu (di Palestina), sekarang saya kembali dan ingin melakukan sesuatu untuk meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak asasi manusia di Palestina,” kata Ladraa, yang lahir dari orang tua Yahudi itu.

Dalam perjalanan sekarang, Ladraa membawa bendera Palestina di punggungnya dan sebuah keffiyeh, simbol kemerdekaan Palestina, dari balik bahunya.

“Saya pikir semua orang bisa dan harus memberi sedikit waktu untuk melakukan sesuatu bagi orang lain,” ujar Ladraa saat ia berangkat dari Beograd pada 10 Februari 2018 lalu. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga