Pasukan Revolusioner Iran Bentrok dengan Militan di Perbatasan Pakistan, 5 Tewas
SALAM-ONLINE: Setidaknya lima orang, termasuk dua tentara Korps Pasukan Revolusioner Iran (IRGC), telah tewas dalam bentrokan dengan para pejuang di dekat perbatasan Pakistan, kantor berita Iran, IRNA melaporkan, Rabu (18/4/2018).
Bentrokan terjadi di distrik Mirjaveh, sekitar 10km barat dari pos perbatasan Taftan, pada Selasa (17/4), lapor IRNA, sebagaimana dilansir Aljazeera, Rabu (18/4).
Sekelompok pejuang militan berusaha merebut kendali pos perbatasan Iran, yang menghasilkan baku tembak dengan tentara Korps Pasukan Revolusioner Iran, IRNA melaporkan.
Setidaknya dua tentara Iran tewas oleh alat peledak rakitan dalam serangan itu, kata pejabat keamanan. Tiga penyerang juga tewas.
Dua tentara yang tewas diidentifikasi sebagai Vahid Hossein dan Abolfazl Gholampour.
Kantor berita IRNA mengutip pasukan keamanan yang mengatakan bahwa para penyerang datang dari sisi perbatasan Pakistan.
Iran dan Pakistan sering bentrok soal keamanan di sepanjang perbatasan sepanjang 800 km. Iran menuduh tetangga timurnya itu tidak melakukan cukup antisipasi terhadap kelompok-kelompok bersenjata seperti Jaish-al-Adl yang telah menyerang pasukan keamanan Iran di daerah itu.
Pada Senin (16/4), pasukan keamanan Iran mengatakan mereka telah mengamankan lebih banyak senjata, amunisi dan bahan peledak yang diselundupkan ke negara itu melalui perbatasan dengan Pakistan.
Pada April 2017 lalu, setidaknya 10 personel pasukan keamanan Iran tewas dalam serangan oleh Jaish al-Adl di perbatasan dengan Pakistan.
Serangan-serangan itu berpusat di provinsi Sistan-Baluchestan, tenggara Iran, yang telah lama dilanda oleh kekerasan terkait dengan geng penyelundup obat bius dan pejuang yang ingin memerdekakan wilayahnya.
Maret lalu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengunjungi ibu kota Pakistan, Islamabad, dengan subyek peningkatan kerja sama keamanan perbatasan yang menjadi agenda utama, demikian rilis dari Kantor Kemenlu Pakistan setelah kunjungan itu. (S)
Sumber: Aljazeera