PBB: Militer Myanmar Masuk Daftar Hitam Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Rohingya

NEW YORK (SALAM-ONLINE): Untuk Pertama kalinya PBB memasukkan militer Myanmar ke dalam daftar hitam kelompok “yang diduga kuat” melakukan kekerasan seksual terhadap etnis Rohingya.

“Ancaman luas dan penggunaan kekerasan seksual merupakan bagian integral dari strategi (mereka), untuk mempermalukan, meneror dan secara kolektif menghukum komunitas Rohingya sebagai alat yang diperhitungkan untuk memaksa mereka melarikan diri dari tanah air mereka dan mencegah kembalinya mereka,” kata badan dunia itu dalam sebuah laporan yang dirilis, Senin (16/4/2018).

Menurut laporan tersebut, kekerasan itu terkait dengan narasi menghasut yang menuduh bahwa tingkat kesuburan tinggi di kalangan komunitas Rohingya merupakan ancaman eksistensi bagi mayoritas penduduk Myanmar.

Sebuah delegasi dari Dewan Keamanan (DK) PBB akan melakukan perjalanan ke Bangladesh dan Myanmar bulan ini untuk melihat langsung krisis pengungsi Rohingya. Ke-15 Duta Besar PBB itu akan melakukan perjalanan 26 April-2 Mei 2018.

Razia Sultana, pengacara dan advokat Rohingya, mengatakan kepada DK PBB di markas besar badan dunia tersebut di New York bahwa penggunaan kekerasan seksual yang dilakukan pasukan bersenjata Myanmar, termasuk ratusan tentara, terjadi di sebagian besar Negara Bagian Rakhine.

Baca Juga

“Skala dan keluasan seperti itu memberikan bukti kuat bahwa perkosaan direncanakan secara sistematis dan digunakan sebagai senjata,” katanya.

Dia menyebut perkosaan dilakukan untuk menanamkan teror di antara orang-orang Rohingya, selain untuk menghancurkan alat reproduksi mereka.

Sultana meminta kepada anggota Dewan Keamanan PBB untuk bertemu dengan kaum wanita Rohingya ketika mereka mengunjungi wilayah tersebut sehingga memahami tingkat keparahan dan luasnya tragedi yang tengah terjadi. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga