Jelang Demo ‘Rompi Kuning’ di Prancis, 25 Orang Ditangkap
‘Rompi Kuning’ melanjutkan unjuk rasa di Prancis pada Sabtu ini. Mereka menggelar aksi protes kenaikan pajak BBM meskipun ada seruan dari pemerintah untuk membatalkan demo setelah penembakan di Strasbourg yang menewaskan beberapa orang dan melukai belasan lainnya.PARIS (SALAM-ONLINE): Setidaknya 25 orang telah ditangkap di ibu kota Prancis, Paris, sebelum demonstrasi ‘Rompi Kuning’ berlangsung pada Sabtu (15/12/2018), demikian penyiar lokal Perancis melaporkan, sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu.
Protes ‘Rompi Kuning’, yang bermula sebagai reaksi terhadap kenaikan pajak bahan bakar dan berkembang menjadi ‘serangan’ terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron, berlanjut pada Sabtu meskipun ada seruan pemerintah untuk menghentikannya.
Pada Kamis (13/12), Maxime Nicolle, salah satu tokoh terkemuka gerakan ‘Rompi Kuning’, mengatakan mereka akan menggelar aksi protes meskipun ada seruan pemerintah agar menghentikan demo setelah penembakan di Strasbourg yang menewaskan beberapa orang dan melukai belasan lainnya.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Champs-Elysees dan Opera Square. Sekitar 8.000 aparat keamanan akan bertugas dengan 14 kendaraan lapis baja untuk memastikan keamanan di Paris. Dan sekitar 89.000 polisi dikerahkan di seluruh negeri.
Sementara toko-toko dan restoran di jalan ikonik Champs-Elysees ditutup. Banyak jalur metro tidak berfungsi karena aksi ini.
Sejak 17 November 2018 lalu, ribuan demonstran mengenakan rompi kuning terang—dijuluki ‘Rompi Kuning’—telah berkumpul di kota-kota besar Prancis, termasuk ibu kota Paris, untuk memprotes kenaikan pajak bahan bakar minyak yang merupakan ‘kebijakan’ kontroversial Macron di tengah kondisi ekonomi yang memburuk.
Para demonstran, yang umumnya tinggal di daerah pedesaan karena harga sewa tempat tinggal yang tinggi di kota-kota, telah meminta Macron untuk memotong pajak bahan bakar dan meminimalisir kesulitan ekonomi mereka.
Dalam demonstrasi, setidaknya empat orang tewas dan lebih dari seribu orang terluka.
Presiden Macron mengatakan bahwa pajak atas upah lembur akan dihapuskan pada tahun depan. Dia juga mengumumkan pemotongan pajak jaminan sosial untuk pensiunan yang berpenghasilan kurang dari € 2.000 (dua ribu euro)
Namun, para pengunjuk rasa menyatakan pernyataan Presiden Macron itu “tidak cukup”. (mus)
Sumber: Anadolu Agency