UBN: SIlaturahim Akbar Alumni PPI Jadi Titik Tolak Kebangkitan Persatuan Islam

UBN mengingatkan bahwa alumni Pesantren Persatuan Islam, belajar di sebuah lembaga yang bukan berpikir bisnis.

Ustadz Bachtiar Nasir (FOto: Tamam)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) hadir sebagai pembicara di acara Silaturahim Akbar (Silatbar) Alumni Pesantren Persatuan Islam (Persis) di Gedung BPPT Thamrin, Jakarta, pada Ahad (31/3/2019).

Dalam sambutannya UBN menyebut bahwa Alumni Pesantren Persatuan Islam (PPI) mampu jadi titik balik kebangkitan baru untuk Islam yang lebih Jaya di Indonesia.

UBN juga menyampaikan rasa syukur dan harapannya kepada ribuan Alumni Pesantren Persis. Menurut UBN, adanya acara Silaturahim Akbar Alumni PPI 2019 itu, dinilai Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu akan menjadi titik tolak kebangkitan Persatuan Islam di tangan para pemuda, untuk Indonesia yang lebih berjaya dengan kekuatan Islam.

UBN: SIlaturahim AKbar Alumni PPI Jadi Titik Tolak Kebangkitan Persatuan Islam

“Wahai alumni-alumni Pesantren Persatuan Islam, jadilah penerus, kalian semua belajar di sebuah lembaga yang bukan berpikir bisnis”, ujar UBN.

UBN menganggap bahwa saat ini banyak lembaga pendidkan yang hanya bagus dari tampilan infrastrukturnya saja, bahkan diberi label sekolah internasional. Jika Persis ingin membuat sekolah Internasional, menurut pimpinan AQL Islamic Center ini, sangatlah mudah.

“Ada banyak tanah wakafnya, tinggal buat iklan bahwa Persis ingin membuat sekolah internasional dengan bayaran mahal. Saya yakin orangtua di luar sana akan antre untuk mendaftarkan anaknya di sekolah Internasional Persis,” kata UBN.

“Namun, saya yakin sistem pendidikan seperti itu justru yang tidak diinginkan oleh Persatuan Islam,” ujarnya.

Baca Juga

Mantan ketua GNPF-MUI itu juga mengatakan bahwa para alumni Pesantren Persis beruntung. UBN menuturkan bahwa Pesantren Persis adalah sebuah lembaga pendidikan yang berkah, memberi banyak kebaikan bagi seluruh santrinya.

UBN menilai, sebagai lembaga pendidikan yang didirikan oleh Persis, tentunya tidak lepas dari sejarah awalnya, spirit mengembalikan Islam pada originalitasnya.

Alumni Persis. menurut UBN, mesti meneruskan perjuangan para tokoh nasional yang berasal dari rahim Persis.

“Apakah Anda semua siap menjadi penerus Isa Anshari, M. Natsir dan siap menjadi penerus A Hassan dan penerus pendiri Persis lainnya ?” tanya UBN.

Ia yakin bahwa pesantren-pesantren Persis yang berdiri sejak lama sudah banyak melahirkan orang-orang yang hebat.

“Bahkan saya yang bukan lahir dari Persis sudah banyak merasakan petuah-petuah hikmah bahkan energi perjuangan yang bersumber dari Persis,” kata UBN.

Untuk menjadi penerus, UBN menekankan keharusan adanya konsistensi mengimplementasikan semua ilmu yang pernah didapat selama di pesantren.

UBN berharap akan terus ada kaum santri, cerdik cendekiawan yang memiliki keberanian dari pesantren-pesantren Persis.

“Hari ini, para generasi-generasi masa kini harus mampu mengelaborasi empat pilar kebangsaan yang saat ini sedang dirongrong oleh liberalisme yang hendak memukul mundur idealisme Islam,” ungkap UBN. (Tamam/Nizar Malisye)

Baca Juga