Setelah Mursi Wafat, Rezim Larang Kunjungan Keluarga ke Sejumlah Tahanan

Presiden Dr Mohammad Mursi saat dalam penjara rezim illegal

SALAM-ONLINE: Setelah kematian Presiden Mohammad Mursi di Mesir, Menteri Dalam Negeri rezim tidak sah, Mayor Mahmoud Tawfiq mencegah kunjungan keluarga ke sejumlah tahanan untuk periode yang tidak ditentukan, Al-Arabi Al-Jadeed melaporkan, sebagaimana dilansir Middle East Monitor (MEMO), Jumat (21/6/2019).

Keluarga para tahanan sebelumnya menyatakan keprihatinan tentang kesehatan fisik dan psikologis anggota keluarga mereka di dalam penjara.

Seperti diberitakan, Mursi pingsan di pengadilan pada Senin (17/6). Di persidangan itu dia dituduh berkolusi dengan Hamas. Mursi dibiarkan hingga 30 menit sebelum pertolongan pertama diberikan. Setelah itu dia dipindahkan ke rumah sakit, tempat dia dinyatakan meninggal.

Pihak rezim kudeta secara konsisten menolak permintaan anggota keluarga Mursi dan pengacaranya untuk mengizinkan dokter memeriksanya dan memberikan perawatan untuk penyakit diabetes, hati dan ginjalnya.

Rezim ilegal itu juga menolak permintaan keluarganya untuk memakamkan Mursi di desa asalnya, Delta Nil, termasuk  melarang untuk menggelar acara doa bersama di rumah atas kematiannya.

Tahun lalu kelompok lintas partai anggota parlemen Inggris berusaha mengakses sel tempat  Mursi ditahan selama 23 jam sehari. Tetapi rezim menolak permintaan mereka.

Wafatnya Mursi membuat para tahanan lainnya mendapat sorotan terkait perlakuan rezim terhadap mereka.

Baca Juga

Diyakini bahwa keputusan Menteri Dalam Negeri rezim baru-baru ini untuk melarang beberapa kunjungan keluarga adalah upaya untuk meredam tekanan internasional yang mencuat setelah kematian presiden dari Ikhwanul Muslimin itu.

PBB, pemimpin oposisi Buruh Jeremy Corbyn, Minnesota Congresswoman Ilan Omar dan Human Rights Watch (HRW), semuanya mendesak penyelidikan independen ke pihak yang bertanggung jawab.

Anggota Ikhwan terkemuka lainnya, termasuk mantan pemimpin gerakan itu, Mohammad Mahdi Akef, meninggal di penjara karena kelalaian medis yang disengaja.

Hanya beberapa hari setelah kematian Mursi, putra mantan kandidat Presiden Abdel Moneim Aboul Fatouh menyatakan bahwa ayahnya menderita serangan jantung ketika berada di penjara.

LSM Mesir untuk Hak dan Kebebasan telah memperingatkan bahwa keputusan untuk melarang kunjungan keluarga para tahanan bertentangan dengan hukum Mesir dan internasional. (mus/salam)

Sumber: MEMO

Baca Juga