SALAM-ONLINE.COM: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bungkam saat ditanyai oleh Komisi III DPR RI terkait siapa kontraktor utama penambang batu endesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo untuk Bendungan Bener tersebut.
Demikian disampaikan sebagian besar anggota Komisii III DPR RI yang melakukan kunjungan kerja di Desa Wadas beberapa waktu lalu, setelah adanya konflik antara aparat dan warga setempat.
Salah satunya anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari (Tobas) yang menyampaikan bahwa setelah melakukan dialog dengan warga setempat serta pemerintah daerah Jawa Tengah bersama beberapa pihak tidak disebutkan perusahaan apa yang bakal menjadi kontraktor dalam proses penambangan tersebut.
“Kemarin tidak disebutkan apa saja BUMN-nya,” kata Tobas sebagaimana dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Ahad (13/2/2022).
Legislator dari Fraksi Nasdem ini menambahkan, yang menggarap penambangan batu endesit di Desa Wadas tersebut merupakan organisasi milik pemerintah bekerja sama dengan BUMN.
“Berdasarkan rapat hari Jumat kemarin yang disampaikan ke kita, pihak yang akan mengerjakan adalah Balai Besar Wilayah Sungai (BBSW) Serayu Opak bekerja sama dengan BUMN,” imbuhnya.
Selain itu, anggota Komisi III DPR RI Supriansah juga mengaku warga dan pemerintah setempat tidak memberikan informasi mengenai perusahaan BUMN mana yang akan melakukan penambangan di Desa Wadas tersebut.
“Itu saya belum tahu,” katanya.
Dia menjelaskan, para pihak yang datang ke Desa Wadas dalam hal ini BBWS dan BPN, baru melakukan pengukuran tanah, belum sampai penambangan batu endesit.
“Belum ditambang karena baru diukur oleh BPN. Tanah masyarakat pemilik tanah di Wadas juga belum dibayar oleh pemerintah,” tuturnya.
Sementara legislator dari Fraksi PPP yang juga ikut dalam kunjungan ke Desa Wadas, Arsul Sani, juga menyampaikan hal serupa. Pihaknya, kata Arsul, tidak mengetahui siapa yang bakal menjadi kontraktor atau penambang batu endesit di Desa Wadas tersebut.
“Wah saya belum tahu,” ujarnya. (RMOL)