Pidato Kepresidenan Pertama, Al-Sharaa Uraikan Peta Jalan Untuk ‘Suriah Bersatu’

Presiden Transisi Suriah Ahmad Al-Sharaa

SALAM-ONLINE.COM: Dalam pidato pertamanya yang ditayangkan di televisi setelah ditunjuk sebagai presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa menguraikan peta jalan untuk masa depan negara tersebut setelah jatuhnya rezim Assad.

Rencananya mencakup pembentukan dua komite, satu untuk memilih parlemen yang lebih kecil dan satu lagi untuk mempersiapkan konferensi dialog nasional, serta pembentukan pemerintahan transisi yang komprehensif.

“Saya berdiri di hadapan Anda hari ini setelah 54 hari pembebasan kolektif kita–pembebasan Suriah dari belenggu rezim kriminal yang telah membebani kita selama beberapa dekade,” kata Al-Sharaa, Kamis (30/1/2025) sebagaimana dikutip Anadolu, Jumat (31/1).

Pidato Al-Sharaa menandai berakhirnya 54 tahun salah satu rezim dinasti paling menindas di dunia.

Al-Sharaa mencatat bahwa dia mulai menjabat pada hari Rabu (29/1) setelah berkonsultasi secara ekstensif dengan para ahli hukum untuk memastikan proses politik berjalan sesuai dengan norma-norma hukum, sehingga memberikan legitimasi yang diperlukan.

“Saya berbicara kepada Anda hari ini bukan sebagai penguasa, namun sebagai pelayan bagi bangsa kita yang terluka, bertekad untuk mencapai persatuan dan kebangkitan Suriah,” kata Al-Sharaa, seraya menekankan bahwa ini adalah fase transisi, bagian dari proses politik yang membutuhkan kesungguhan partisipasi seluruh warga Suriah, baik di dalam maupun luar negeri, untuk membangun masa depan berdasarkan kebebasan dan martabat, tanpa pengecualian atau marginalisasi.

Baca Juga

Al-Sharaa mengatakan bahwa pemerintahannya akan fokus pada pembentukan pemerintahan transisi komprehensif yang mewakili keberagaman Suriah, termasuk laki-laki, perempuan, dan pemuda, untuk membangun kembali institusi negara hingga pemilu yang bebas dan adil dapat dilaksanakan.

Dia kemudian menguraikan langkah-langkah segera untuk masa depan negaranya. “Berdasarkan mandat saya dan keputusan untuk membubarkan parlemen sebelumnya, saya akan mengumumkan komite persiapan untuk memilih badan legislatif yang lebih kecil untuk mengisi kesenjangan selama masa transisi,” kata Al-Sharaa.

“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan mengumumkan panitia persiapan konferensi dialog nasional, yang akan berfungsi sebagai platform langsung untuk diskusi dan konsultasi sebagai cara mendengarkan beragam pandangan tentang agenda politik kami yang akan datang,” lanjutnya.

“Setelah langkah-langkah ini selesai, kami akan mengumumkan deklarasi konstitusi yang akan menjadi acuan hukum untuk tahap transisi,” pungkas Al-Sharaa.

Basyar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok pejuang anti rezim Assad menguasai Damaskus pada 8 Desember 2024.

Basyar menggantikan bapaknya (Hafez Assad) pada tahun 2000 karena meninggal dunia. Hafez Assad sendiri berkuasa sejak 1971 dengan cara mengkudeta pemimpin sebelumnya. Tumbangnya dinasti Assad, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak tahun 1963. (S)

Baca Juga