Demonstran di AS Tuntut Pembebasan Aktivis Palestina Mahmoud Khalil

SALAM-ONLINE.COM: Para pengunjuk rasa menggelar demonstrasi pada Sabtu (15/3/2025) di depan kantor pusat Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) di Washington, DC. Demonstran menuntut pembebasan aktivis Palestina, Mahmoud Khalil–pemegang kartu hijau dan lulusan Universitas Columbia yang mengorganisasi protes kampus tahun lalu.

Dilansir Anadolu, Ahad (16/3), para demonstran turun ke jalan, meneriakkan: “Kami menginginkan keadilan, Anda katakan bagaimana caranya. Bebaskan Mahmoud Khalil sekarang!” dan “Bebaskan semua mahasiswa hari ini”. Banyak pula yang memegang spanduk bertuliskan: “Bebaskan Palestina”, “Bebaskan Mahmoud Khalil”, “ICE, keluar dari kampus kami”.

Demonstrasi juga digelar di New York City, tempat para demonstran berunjuk rasa di Times Square sebelum menuju Columbus Circle. Para penyelenggara mengutuk penahanan Khalil. Alasannya, hak untuk berunjuk rasa dilindungi oleh UU Amandemen Pertama.

“Serangan terhadap Mahmoud Khalil bukanlah serangan terhadap satu orang, itu adalah serangan terhadap semua orang yang berani berdiri dan berbicara untuk keadilan,” kata seorang pengunjuk rasa.

Mahmoud Khalil, lulusan Universitas Columbia, ditangkap oleh agen ICE pada 8 Maret lalu di apartemen milik universitasnya. Penangkapan itu dilakukan menyusul perintah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk mencabut visa pelajar dan kartu hijau milik Khalil.

Pemerintahan Trump menuduh Khalil, yang memainkan peran penting dalam demonstrasi pro-Palestina di kampus itu tahun lalu, terlibat dalam “kegiatan yang sejalan dengan Hamas”, meskipun tidak ada bukti yang diberikan. Saat ini ia ditahan di pusat penahanan ICE di negara bagian Louisiana.

Baca Juga

Presiden Donald Trump membela penahanan tersebut. Menurutnya, kasus Khalil adalah “yang pertama dari banyak kasus yang akan datang” saat pemerintahannya bergerak untuk menindak mereka yang bergabung dalam protes terhadap perang “Israel” di Jalur Gaza.

Menlu AS Marco Rubio mengatakan pada Jumat (14/3)  bahwa AS diperkirakan akan mencabut visa bagi lebih banyak mahasiswa dalam beberapa hari mendatang. Sebuah video yang dirilis oleh pengacara Khalil pada Jumat menunjukkan momen ketika agen federal menangkap Khalil di lobi gedung apartemennya.

Rekaman penangkapan memperlihatkan Khalil dengan tenang mematuhi petugas, saat istrinya, Noor Abdalla, meminta informasi tentang keberadaannya.

Abdalla, seorang warga negara Amerika yang sedang hamil delapan bulan, menuntut agar para agen federal tersebut mengidentifikasi diri mereka. Namun salah seorang merespons, “Kami tidak akan memberikan nama kami.”

Pengacara Khalil berpendapat penangkapan Khalil bermotif politik. Pasalnya, aksi unjuk rasa digelar untuk “menjalankan hak Amandemen Pertama” dan “sebagai kebebasan berbicara membela warga Palestina di Gaza”. Pengacara Khalil juga menyebut  penahanan Khalil sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap demonstrasi pro-Palestina.

Begitulah pemerintahan Amerika. Kerap mengecam negara-negara yang mengekang kebebasan berekspresi. Tapi mereka sendiri melakukan hal serupa. Berstandar Ganda. (mus)

Baca Juga