Sambut Lailatul Qadar, Sekitar 180.000 Jamaah Laksanakan Shalat Tarawih di Al-Aqsha

Warga Palestina menyambut Lailatul Qadar di Masjid Al Aqsha meski ada pembatasan dari penjajah

SALAM-ONLINE.COM: Sekitar 180.000 jamaah Muslim melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis/Al-Quds (Yerusalem). Sekaligus bersiap menyambut malam ke-27 Ramadhan (Lailatul Qadar). Meskipun Zionis penjajah membatasi akses warga Palestina menuju masjid tersebut.

Lailatul Qadar adalah malam paling mulia dan dinantikan dalam Islam. Malam tersebut jatuh pada salah satu malam ganjil dalam 10 hari terakhir Ramadhan.

Dalam pernyataan singkatnya, pengelola Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan: “Sekitar 180.000 jamaah melaksanakan shalat Isya dan Tarawih pada malam ke-26 bulan Ramadhan yang penuh berkah di Masjid Al-Aqsha, sebagai persiapan untuk menyambut Lailatul Qadar.”

Para jamaah berhasil mencapai masjid tersebut meskipun faktanya “pendudukan/penjajah “Israel” mengubah kota Yerusalem menjadi zona militer dan memberlakukan pembatasan ketat bagi mereka yang datang ke Masjid Al-Aqsha untuk menyambut Lailatul Qadar malam ini,” demikian pernyataan dari Kegubernuran Yerusalem, otoritas lokal Palestina tertinggi di kota tersebut.

Menurut Pusat Informasi Wadi Hilweh, sebuah kelompok hak asasi manusia lokal di Yerusalem, sejumlah orang yang dilarang masuk ke Al-Aqsha melaksanakan shalat Isya dan Tarawih di luar gerbang masjid.

Saksi mata mengatakan bahwa ratusan bus tiba di Yerusalem dari kota-kota dan desa-desa Arab di sebagai bagian dari kampanye lokal untuk menghidupkan kembali Lailatul Qadar di Al-Aqsha.

Baca Juga

Sementara itu, otoritas penjajah melarang warga Palestina dari Tepi Barat yang berusia di bawah 55 tahun untuk pria dan 50 tahun untuk wanita memasuki Yerusalem.

“Hari ini, Rabu (27/3) malam, pasukan pendudukan melarang ribuan warga memasuki Yerusalem yang diduduki (dijajah) untuk menyambut Lailatul Qadar di Masjid Al-Aqsha,” kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan.

“Ribuan orang berbondong-bondong ke pos pemeriksaan Qalandiya dan pos pemeriksaan ‘300’ antara kota Betlehem di Tepi Barat selatan dan Yerusalem. Tetapi pasukan pendudukan (penjajah)—yang telah memperkuat kehadiran mereka di kedua pos pemeriksaan—mencegah mayoritas warga Palestina memasuki kota suci itu,” lapor WAFA.

Malam ke-27 Ramadhan memiliki makna khusus bagi umat Islam. Ini adalah salah satu dari 10 malam terakhir bulan itu, di mana para jamaah menghabiskan waktu malam dalam shalat setelah shalat Isya hingga adzan Subuh.

Sementara ketegangan telah meningkat di seluruh Tepi Barat. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 938 warga Palestina meregang nyawa dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan yang dilakukan tentara penjajah dan pemukim ilegal sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023.

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Zionis yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina adalah ilegal. Mahkamah menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (mus)

Baca Juga