Bombardir Rumah Sakit Baptis di Gaza, ‘Israel’ Lakukan Kejahatan Perang Baru yang Mengerikan

SALAM-ONLINE.COM: Pesawat tempur “Israel” membombardir Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza tengah pada Ahad (13/4/2025) dini hari. Menghancurkan gedung utamanya. Membuat rumah sakit itu tidak dapat beroperasi lagi di tengah serangan udara penjajah yang sedang berlangsung di daerah kantong yang terkepung itu.
Anadolu melaporkan, dua rudal menghantam bagian penerima tamu. Menyebabkan kebakaran dan kerusakan parah pada bangsal gawat darurat, laboratorium dan apotek.
Staf medis di lokasi kejadian mengonfirmasi bahwa rumah sakit terpaksa berhenti beroperasi. Tidak dapat lagi menerima korban serangan udara yang terus berlanjut.
Rumah sakit yang terletak di kawasan Zeitoun di Kota Gaza tersebut telah menjadi jalur vital bagi lebih dari 1 juta warga Palestina di Gaza dan provinsi Gaza Utara. Terutama setelah penghancuran beberapa rumah sakit besar di jalur tersebut sejak Oktober 2023.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan “Israel” melakukan kejahatan perang baru yang mengerikan. Menyerang rumah sakit yang menampung pasien, warga sipil yang terluka dan personel medis.
“Agresi pengecut ini bukan yang pertama,” tambahnya. Mengingat, pengeboman rumah sakit yang sama pada 17 Oktober 2023, yang menyebabkan kematian 471 warga Palestina dan terlukanya ratusan lainnya .
Kantor media tersebut menyebut “Israel” sengaja menargetkan rumah sakit sebagai bagian dari kampanye sistematis untuk menghancurkan fasilitas medis di Gaza.
“Sejauh ini, 34 rumah sakit telah dihancurkan atau dipaksa berhenti beroperasi,” kata kantor tersebut.
Mereka juga menganggap “Israel”, AS dan pemerintah Eropa, termasuk Inggris, Jerman dan Prancis, sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan terbaru tersebut.
Kelompok Palestina Hamas juga mengutuk serangan tersebut. Kelompok perlawanan itu menyebutnya sebagai “kejahatan perang baru” dan menyebut “Israel” bertindak biadab tanpa sanksi dengan kedok Amerika.
“Tindakan kriminal ini menegaskan bahwa kita menghadapi rezim penjajah jahat yang mengabaikan semua hukum kemanusiaan,” kata kelompok tersebut, yang mendesak badan-badan internasional dan negara-negara Arab dan Islam agar mengambil tindakan segera untuk menghentikan perang genosida penjajah tersebut.
Didirikan pada tahun 1882 dan dioperasikan oleh Gereja Episkopal Anglikan di Yerusalem, Rumah Sakit Baptis Al-Ahli adalah salah satu lembaga medis tertua di Gaza. Rumah sakit ini menjadi rumah sakit utama di Gaza utara setelah penghancuran Rumah Sakit Al-Shifa dan fasilitas utama lainnya dalam serangan sebelumnya.
Dengan hampir semua rumah sakit di Gaza hancur atau lumpuh parah, Al-Ahli telah menerima puluhan warga sipil yang terluka setiap hari sejak zionis penjajah melanjutkan serangannya pada 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku sejak 19 Januari.
Lebih dari 50.900 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah terbunuh di Gaza dalam serangan brutal “Israel” sejak Oktober 2023.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu terhadap Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
“Israel” juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut. (mus)