Bulan Sabit Merah Palestina Tuntut Penyelidikan Independen atas Kejahatan ‘Israel’ di Gaza

SALAM-ONLINE.COM: Di hadapan Dewan Keamanan (DK) PBB di New York Presiden Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Younis Al-Khatib, menyerukan penyelidikan independen terhadap kejahatan “Israel” di Jalur Gaza. Al-Khatib juga meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

Pernyataan Al-Khatib di DK PBB ini, Kamis (3/4/2025) seperti dilansir Anadolu, Jumat (4/4) disampaikan dalam pidatonya pada sesi untuk membahas meningkatnya agresi penjajah itu terhadap warga Palestina.

Al-Khatib menggarisbawahi perlunya memberikan perlindungan bagi pekerja kemanusiaan di Gaza dan memperingatkan tentang runtuh totalnya sistem kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung itu.

Ia juga menuntut agar militer Zionis penjajah itu memberikan informasi tentang salah seorang anggota tim Bulan Sabit Merah yang hilang di kawasan Tel al-Sultan di Rafah, Gaza selatan.

Ia menegaskan kembali bahwa pengepungan “Israel” di Gaza melanggar hukum kemanusiaan internasional. Karenanya ia menyerukan agar bantuan dikirim ke Gaza dan segera dilakukan pembukaan penyeberangan perbatasan.

Al-Khatib menunjukkan bahwa Bulan Sabit Merah Palestina telah kehilangan 30 anggota stafnya di Gaza. Termasuk delapan orang dalam insiden di area Tel al-Sultan.

Baca Juga

Pada tanggal 23 Maret lalu, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa mereka telah mengirim empat ambulans beserta tim mereka untuk menyelamatkan korban luka akibat serangan “Israel” di Rafah. Mereka menghilang setelah diserang oleh pasukan penjajah itu..

Setelah dihalangi oleh “Israel”, tim internasional akhirnya dapat memasuki area tempat para petugas medis menghilang dan menemukan jasad mereka.

Lebih dari 50.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam serangan militer penjajah sejak Oktober 2023. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November 2024 lalu terhadap Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.​​​​​​​

“Israel” juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas kejahatan perangnya di daerah kantong tersebut. (kk)

Baca Juga