Di Forum Diplomasi Antalya, Presiden Erdogan Serukan Perdamaian Global, Kutuk ‘Israel’

SALAM-ONLINE.COM: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali komitmen negaranya untuk perdamaian dan dialog, seraya mengutuk tindakan “Israel” di Palestina dan menguraikan peran Türki dalam keamanan global.
“Kami sekali lagi menyatakan bahwa kami lebih memilih dialog daripada konflik, akal sehat dan kesadaran global daripada polarisasi,” kata Erdogan dalam pidatonya di Forum Diplomasi Antalya, Jumat (11/4/2025), seperti dilansir Anadolu, Sabtu (12/4). Ia menekankan pendirian Turki terhadap perpecahan dalam komunitas internasional.
Ia juga menyerukan pendekatan yang lebih luas dan inklusif terhadap tata kelola global. “Dunia lebih besar dari lima, karena kemanusiaan lebih besar dari lima,” tegasnya menyindir pada keanggotaan Dewan Keamanan PBB yang tidak representatif (hanya beranggotakan 5 negara).
Erdogan lebih lanjut menekankan hubungan historis dan berkelanjutan Turki dengan wilayah tersebut. “Kami bukan sekadar penduduk tanah ini; kami adalah pemiliknya yang sah. Kami telah berada di sini selama seribu tahun, dan Insya Allah, kami akan berada di sini selama berabad-abad mendatang.”
‘Dukung rakyat Palestina’
Sebagian besar pidato Erdogan difokuskan pada masalah penjajahan “Israel” di Palestina yang sedang berlangsung.
“Selama lebih dari 1,5 tahun terakhir, ‘Israel’ terang-terangan melakukan genosida terhadap rakyat Palestina, mengabaikan hak asasi manusia yang mendasar, dan menginjak-injak hukum internasional,” kata Erdogan.
Ia menggambarkan “Israel” sebagai “negara teroris” dan mengecam kebungkaman masyarakat internasional. “Berdiam diri dalam menghadapi pembantaian “Israel” sama saja dengan terlibat dalam kejahatan ini,” katanya.
Mengenang sambutan Turki terhadap orang-orang Yahudi berabad-abad lalu, presiden Turki mengatakan: “500 tahun lalu, kami menyambut orang-orang “Israel”, orang-orang Yahudi, yang diusir dari tanah mereka. Apa yang Turki lakukan saat itu, sama seperti sekarang.”
Ia mendesak masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan dan mengakhiri pertumpahan darah, menyerukan mereka untuk “berdiri bersama rakyat Palestina”.
Perdamaian di Suriah dan Siprus
Ke depannya, Erdogan membahas ambisi regional Turki yang lebih luas. Menekankan upaya untuk membina perdamaian dan stabilitas, khususnya di Suriah dan Siprus.
“Kami berupaya keras untuk menciptakan zona perdamaian dan keamanan di sekitar negara kami dengan menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan membangun jembatan dialog antara pihak-pihak yang bertikai,” jelasnya.
“Dengan revolusi 8 Desember (Suriah), kami tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk membangun stabilitas yang langgeng, tidak hanya di Suriah tetapi juga di seluruh wilayah kami.”
“Di Suriah, tidak seorang pun boleh salah memahami ketenangan kami atau pendekatan kami untuk menyelesaikan masalah melalui dialog. Ketenangan kami seharusnya tidak mengarahkan siapa pun pada ambisi yang salah,” tambahnya.
Presiden juga menyoroti keterlibatan berkelanjutan Turki dengan para pemain utama regional, termasuk Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk menjaga integritas teritorial Suriah.
Terkait Siprus, Erdogan menegaskan kembali komitmen Turki untuk mengakui hak-hak warga Siprus Turki.
“Kami telah mengintensifkan upaya kami untuk mengakui kesetaraan kedaulatan dan status internasional yang setara dari rakyat Siprus Turki. Kami akan terus melakukannya dengan sabar hingga keadilan ditegakkan,” katanya.
Hubungan dengan Rusia
Berbicara tentang hubungan dengan Rusia, Erdogan menegaskan, “Kami bertekad untuk memajukan kerja sama kami dengan Rusia, yang memiliki kesamaan geografi dengan kami, atas dasar kepentingan dan rasa saling menghormati. Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina, yang kini memasuki tahun keempat, melalui perjanjian perdamaian yang adil dan berkelanjutan tetap menjadi prioritas kami.”
Erdogan juga menyatakan telah mengambil banyak langkah, termasuk Prakarsa Laut Hitam dan pertukaran tahanan. Kami berharap dapat melanjutkan sikap seimbang dan proaktif kami, yang telah kami pertahankan sejak awal, dengan cara yang sama,” tambahnya.
Siap menjadi anggota UE
Erdogan menyerukan keanggotaan penuh Turki di Uni E,ropa, menekankan peran penting Turki dalam keamanan Eropa.
“Sekali lagi menjadi jelas bahwa keamanan Eropa tidak dapat dipertimbangkan tanpa Turki. Turki siap untuk bertanggung jawab atas keamanan Eropa di masa mendatang,” katanya.
“Turki harus segera mendapatkan kembali kedudukannya sebagai anggota penuh. Kami siap dan bertekad untuk memajukan proses kami, dan kami mengharapkan langkah-langkah konkret dari UE.”
NATO
Presiden juga menyoroti peran penting NATO, dengan menyebutnya sebagai “salah satu pilar utama kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Turki”.
“Pada saat perdebatan tentang masa depan NATO dan arsitektur keamanan Eropa menjadi agenda, sekali lagi menjadi jelas bahwa keamanan Eropa tidak dapat dibayangkan tanpa Turki,” ujar Erdogan.
“Sebagai komandan pasukan darat terbesar kedua NATO, Turki siap untuk terus mengambil tanggung jawab atas keamanan Eropa di masa depan, khususnya melalui kemajuan besar yang telah dicapainya dalam industri pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir,” terangnya. (is)