Ribuan Warga ‘Israel’ Berunjuk Rasa Menuntut Pengembalian Sandera, Meski Perang di Gaza Berakhir

SALAM-ONLINE.COM: Ribuan warga “Israel” berdemonstrasi pada Sabtu (19/4/2025) di pusat kota Tel Aviv untuk menuntut pengembalian para sandera di Jalur Gaza, meskipun dengan mengorbankan berakhirnya perang di wilayah kantong terkepung itu.

Surat kabar Yedioth Ahronoth, dikutip dari Anadolu, Ahad (20/4), mengatakan ribuan orang berkumpul di Lapangan Sandera, termasuk ratusan anggota keluarga para tawanan.

Sementara itu, Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu, menegaskan kembali pada Sabtu bahwa ia tidak akan mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama 19 bulan itu sampai “kemampuan sipil dan militer Hamas sepenuhnya dihilangkan”.

Dalam pesan video yang direkam sebelumnya, Netanyahu juga merujuk pada pembentukan apa yang disebut sebagai “zona keamanan” di Lebanon dan Suriah, yang melanggar kedaulatan kedua negara.

“Hamas menolak usulan untuk membebaskan setengah dari sandera yang masih hidup dan banyak dari jenazah yang meninggal, menuntut diakhirinya perang — ini tidak dapat diterima,” katanya.

Baca Juga

Netanyahu juga menegaskan kembali komitmen penuh “Israel” untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, sementara negosiasi nuklir berlanjut di Roma antara AS dan Iran.

Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, mengumumkan pada Kamis malam kesiapan kelompok tersebut untuk segera memulai “negosiasi paket komprehensif” dengan pihak penjajah guna membebaskan semua sandera dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati, penghentian perang, penarikan penuh “Israel” dari Gaza, dimulainya rekonstruksi, dan pencabutan blokade.

Lebih dari 51.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam serangan brutal “Israel” sejak Oktober 2023. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.​​​​​​​

“Israel” juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (mus)

Baca Juga