Turki: Perkembangan di Suriah & Lebanon Sangat Menjanjikan bagi Perdamaian, tapi Mengapa ‘Israel’ Resah

Kementerian Luar Negeri Turki

SALAM-ONLINE.COM: Turki merespons pernyataan provokatif menteri Zionis. Bagi negara yang dipimpin Presiden Erdogan itu, pernyataan provokatif Menteri “Israel” terhadap Turki mencerminkan keadaan pikiran mereka saat ini. Termasuk kebijakan agresif dan ekspansionis kaum fundamentalis dan rasis dari Zionis penjajah itu.

“Perlu dipertanyakan mengapa perkembangan di Suriah dan Lebanon, yang sangat menjanjikan bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan kita dan didukung oleh seluruh dunia, tapi justru meresahkan Israel,” demikian pernyataan sindiran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki terhadap “Israel”, Kamis, 3 April 2025.

Menurut Kemenlu Turki, meskipun tidak ada provokasi atau serangan terhadap Suriah di darat, serangan udara “Israel” yang dilakukan secara serentak di banyak titik pada Rabu (2/4) malam tidak memiliki penjelasan lain selain pendekatan kebijakan luar negeri “Israel” yang memicu konflik.

“Tidak mungkin bagi menteri ‘Israel’ untuk menyembunyikan genosida yang mereka lakukan di Gaza, perang habis-habisan terhadap rakyat Palestina, teror pemukim, niat untuk mencaplok Tepi Barat, dan ambisi ekspansionis di balik serangan mereka terhadap Suriah dan Lebanon dengan menargetkan Turki,” lanjut pernyataan Kemenlu Turki.

Baca Juga

Turki pun menyebut “Israel” sebagai pengganggu dan jadi ancaman terbesar bagi keamanan kawasan dengan serangannya yang menargetkan integritas teritorial dan persatuan nasional negara-negara di kawasan tersebut.

“Israel adalah pengganggu strategis di kawasan tersebut, yang menyebabkan kekacauan dan menyuburkan terorisme.”

Oleh karena itu, Kemenlu Turki menegaskan, untuk membangun keamanan di seluruh kawasan, “Israel” harus terlebih dahulu meninggalkan kebijakan ekspansionisnya, menarik diri dari wilayah yang didudukinya, dan berhenti merusak upaya untuk membangun stabilitas di Suriah.

“Penting bagi masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk mencegah agresi ‘Israel’ yang semakin gegabah,” tutup pernyataan itu. (mus)

Baca Juga