Jet Tempur Buatan China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat Tempur India

Pesawat tempur J-10 buatan China dalam pertunjukan udara jelang Singapore Airshow di Singapura, pada 9 Februari 2020 (Roslan Rahman/AFP)

SALAM-ONLINE.COM: Jet tempur buatan China milik Pakistan menembak jatuh setidaknya dua pesawat tempur India. Ini sebuah pencapaian medan perang yang menandai terobosan bagi teknologi Beijing.

Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengatakan kepada parlemen pada Rabu (7/5/2025) malam, bahwa J-10C China digunakan untuk menembak jatuh jet India–yang digambarkannya sebagai salah satu pertempuran udara terpanjang dalam sejarah.

Menurut Reuters, dua pejabat AS mengonfirmasi bahwa Pakistan menggunakan jet produk China untuk menembakkan rudal udara-ke-udara yang menjatuhkan setidaknya dua pesawat tempur India.

Seorang pejabat AS mengatakan satu dari pesawat itu adalah jet tempur Rafale buatan Prancis.

Pada Rabu (7/5) seorang pejabat Prancis mengatakan kepada CNN bahwa jet Rafale Prancis yang dioperasikan India telah ditembak jatuh oleh angkatan udara Pakistan.

India menolak berkomentar tentang penembakan jatuh jetnya, khususnya Rafale.

Pada Kamis (8/5), BBC mengatakan telah mengotentikasi tiga video yang memperlihatkan reruntuhan Rafale yang jatuh beserta klip dan gambar lain yang menunjukkan bukti jet India yang jatuh itu.

Pertempuran antara India dan Pakistan sedang diawasi dengan saksama di Eropa, Washington dan Beijing untuk melihat bagaimana kinerja sistem persenjataan.

Bentrokan terkini antara dua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut menandai pertama kalinya sistem persenjataan canggih China berhadapan dengan sistem persenjataan negara-negara Barat. Hal ini akan berdampak besar pada industri persenjataan masing-masing negara dan kedudukan global.

Misalnya, Prancis mungkin harus membahas bagaimana jet Rafale kesayangannya ditembak jatuh oleh pesawat tempur China. Pakar intelijen telah mengomentari secara daring kinerja rudal udara-ke-udara PL-15 China terhadap Meteor, rudal udara-ke-udara berpemandu radar yang diproduksi oleh grup Eropa, MBDA.

Pakistan dan India secara tradisional merupakan mitra AS. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, AS menarik diri dari Afghanistan dan kerja sama militernya dengan Pakistan.

Baca Juga

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, China telah muncul sebagai pemasok senjata terbesar Pakistan, menyediakan sekitar 82 persen impor senjatanya antara tahun 2019-2023.

Pakistan memiliki F-16 buatan AS, tetapi pesawat tempur tersebut di-grounded (dilarang terbang) berdasarkan pemantauan penggunaan akhir AS selama ketegangan dengan India.

India telah semakin dekat dengan AS dan Eropa Barat. Militer Pakistan mengatakan bahwa mereka juga menembak jatuh MiG-29 dan Su-30, yang merupakan pesawat buatan Rusia. Rusia dan India memiliki hubungan senjata yang sudah berlangsung lama.

Jika Pakistan mampu secara efektif menjatuhkan pesawat tempur India dengan jet buatan China, hal itu dapat mengurangi sebagian pengaruh AS terhadap Pakistan.

Medan perang Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun juga telah diawasi dengan saksama untuk melihat bagaimana kinerja sistem persenjataan Rusia. Sebelumnya, pejabat AS mengatakan bahwa penghancuran tank dan pesawat tempur Rusia oleh Ukraina akan merusak daya tarik industri persenjataan Moskow.

Namun, Rusia telah memperluas produksi militernya.

Pasar China bereaksi terhadap berita tersebut. AVIC Chengdu Aircraft Co, pembuat J-10C, melihat harga sahamnya melonjak hingga 20 persen pada Kamis.

Militer Pakistan juga mengatakan telah menembak jatuh 25 pesawat nirawak Harop “Israel” pada Kamis (8/5).

Namun, pertarungan antara teknologi Barat dan persenjataan China akan menjadi yang paling intensif dipelajari di Washington dan Beijing, karena kedua negara adidaya itu semakin berselisih di panggung dunia dan ketegangan berkobar di sekitar Taiwan. (mus)

Sumber: Middle East Eye

Baca Juga