Lebih Setengah Juta Orang di London Berunjuk Rasa, Desak Inggris Putuskan Hubungan dengan ‘Israel’

Para pengunjuk rasa berpawai melalui Westminster di pusat kota London menuju Downing Street (MEE)

SALAM-ONLINE.COM: Diperkirakan 600.000 orang berbaris (pawai) menggelar unjuk rasa. Menyusuri pusat kota London menuju Downing Street (kawasan kantor perdana menteri/pemerintahan Inggris) pada Sabtu (17/5/2025) demonstran memperingati hari tragedi Nakba ke-77 (77 tahun tragedi Nakba/Bencana, berupa pengusiran paksa bangsa Palestina oleh milisi penjajah zionis Yahudi, 15 Mei 1948).

Demonstrasi dimulai di Embankment sebelum melewati Big Ben, menyeberangi sungai menuju Waterloo dan berakhir di depan kantor perdana menteri (Downing Street).

Demonstrasi ini seperti dilansir Middle East Eye (MEE) diselenggarakan oleh komunitas Palestine Solidarity Campaign, Friends of Al-Aqsa, Muslim Association of Britain, Stop the War, Palestinian Forum in Britain, dan kelompok pro-Palestina lainnya.

Para pengunjuk rasa datang dari seluruh negeri, termasuk Wales dan Inggris utara. Salah satu peserta unjuk rasa, komunitas Stop the War mengatakan demonstrasi tersebut dihadiri oleh sekitar 600.000 orang. Terbesar sejak November 2023.

Peserta demo lainnya, kelompok Palestine Solidarity Campaign, mengatakan unjuk rasa ini dimaksudkan untuk memperingati 77 tahun tragedi Nakba/hari Bencana 1948 yang dialami bangsa Palestina dan menuntut pemerintah Inggris agar mengambil tindakan untuk mengakhiri pembersihan etnis Palestina yang sedang berlangsung dari tanah mereka sendiri.

Nakba, atau bencana/malapetaka, mengacu pada pembersihan etnis Palestina oleh milisi zionis penjajah untuk memberi jalan bagi pembentukan “Israel” pada 15 Mei tahun 1948.

Sekelompok kecil orang bikin aksi tandingan

Baca Juga

Sekelompok kecil demonstran pro-“Israel” berdiri di Strand di ujung utara Jembatan Waterloo, meneriakkan: “Pendukung teroris menyingkir dari jalan kami.” Bendera India terlihat dikibarkan di samping bendera penjajah “Israel”.

Di sekitar Downing Street, para demonstran pro-Palestina mendengarkan beberapa pembicara. Termasuk anggota parlemen Apsana Begum, duta besar Palestina Hussam Zumlot, dan sejarawan William Dalrymple.

Panitia memperkirakan 600.000 orang menghadiri unjuk rasa hari Sabtu (MEE)

Aksi protes hari Sabtu itu terjadi saat “Israel” melanjutkan blokadenya di Gaza, yang kini memasuki hari ke-77. Serangan meningkat dalam sepekan terakhir. Jumlah korban jiwa di Gaza telah melampaui 53.000, terhitung sejak 7 Oktober 2023.

Saat peristiwa tragedi Nakba tahun 1948, pasukan Zionis membunuh ribuan warga Palestina, menghancurkan ratusan desa, dan secara paksa mengusir 80 persen penduduk Palestina dari tanah air mereka.

Setelah lebih dari setahun kekerasan tanpa henti, Negara ilegal “Israel” yang baru dibentuk itu merebut 78 persen wilayah Palestina yang bersejarah.

Tersisa 22 persen, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Tetapi, itu pun 19 tahun kemudian hingga saat ini juga diduduki/dijajah oleh zionis “Israel” dan tetap berada di bawah kekuasaan/penindaasan militer penjajah tersebut. (kk)

Baca Juga