Pelanggaran Baru Gencatan Senjata di Gaza: Serangan Penjajah ‘Israel’ Bunuh 5 Warga Palestina
SALAM-ONLINE.COM: Lima warga Palestina meregang nyawa dalam serangan terbaru penjajah “Israel”. Sementara yang lainnya luka-luka.
“Israel” melancarkan serangannya di Jalur Gaza selatan pada Rabu (3/12/2025) malam. Ini adalah sebuah pelanggaran baru oleh “Israel” terhadap perjanjian gencatan senjata, ungkap sumber medis seperti dilansir Anadolu, Kamis (4/12).
Dua anak termasuk di antara korban dalam serangan yang menargetkan tenda-tenda penampungan warga sipil yang mengungsi di sebuah kamp pengungsi di wilayah Al-Mawasi, Khan Younis, kata sumber tersebut.
Menurut reporter Anadolu, beberapa tenda terbakar setelah serangan tersebut.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu mengancam akan “merespons setimpal” atas cedera yang dialami tentaranya dalam bentrokan dengan pejuang Palestina di Rafah.
Militer penjajah mengatakan pada Rabu pagi bahwa lima tentara terluka dalam baku tembak dengan pejuang Palestina yang diduga muncul dari terowongan bawah tanah di Rafah timur.
Militer “Israel” mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan seorang pejabat senior Hamas di Rafah.
Menurut laporan media “Israel”, terdapat sekitar 200 pejuang Hamas yang terjebak di dalam terowongan bawah tanah di Rafah. Pihak penjajah belum merespons tuntutan Hamas dan para mediator untuk mengizinkan mereka melewati wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok tersebut dengan aman.
Hamas mengecam serangan “Israel” di Khan Younis sebagai “kejahatan perang yang nyata, pengabaian terhadap perjanjian gencatan senjata, dan upaya terang-terangan untuk menghindari kewajiban Israel.”
Hamas menganggap “Israel” sepenuhnya bertanggung jawab atas dampak eskalasi ini dan meminta para mediator dan negara-negara penjamin untuk memaksa Netanyahu dan pasukannya menghentikan “kejahatan” mereka dan mematuhi perjanjian tersebut.
Hamas sebelumnya menyatakan bahwa komunikasi terputus dengan para pejuang yang terjebak di Rafah. Gerakan perlawanan Palestina ini juga menegaskan kepatuhan penuh mereka terhadap perjanjian gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 10 Oktober lalu.
Tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata mencakup pembebasan sandera “Israel” dengan imbalan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
“Israel” telah membunuh lebih dari 70.000 orang Palestina di Gaza. Sebagian besar perempuan dan anak-anak. “Israel” juga melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023. (is)
