Tak Terkait Film Anti Islam, Produser Innocent of Muslims Ditahan
LOS ANGELES (salam-online.com): Seorang lelaki yang diduga sebagai produser film anti-Islam ditahan di Los Angeles, Amerika Serikat, Kamis (27/9/2012).
Nakoula Basseley Nakoula, 55, saat ini tengah dalam penyelidikan karena melanggar persyaratan masa percobaan setelah dia dibebaskan dari penjara tahun 2011 dalam kasus penipuan bank.
Nakoula tidak ditahan terkait pembuatan film yang memicu kerusuhan di sejumlah negara Muslim dan mengakibatkan sejumlah korban tewas.
Tetapi catatan pengadilan mengatakan dia dilarang untuk mengakses internet atau menggunakan nama palsu tanpa izin dari petugas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nakoula menggunakan nama palsu untuk mengunggah film penistaan terhadap Islam tersebut ke YouTube.
Kantor kejaksaan AS di Los Angeles mengonfirmasikan bahwa Nakoula telah ditahan, Kamis (27/9/2012).
“Nakoula ditangkap berdasarkan tuduhan yang dibuat oleh Kantor Percobaan bahwa ia telah melanggar ketentuan masa percobaannya yang sepenuhnya diawasi,” kata juru bicara Kejaksaan Los Angeles, Thom Mrozek, seperti dikutip BBC.
Sebelumnya, pemerintahan Obama telah meminta Google selaku perusahaan pemilik situs berbagi video YouTube, untuk menghapus cuplikan film Innocent of Muslims. Tetapi perusahaan itu menolaknya dengan alasan film tersebut tidak melanggar peraturan mereka.
Nakoula ditangkap di tempat persembunyiannya setelah mendapatkan ancaman karena memproduksi film anti-Islam.
Dalam film amatir yang dibuat di AS dan disulih suara ke dalam bahasa Arab tersebut, menyebabkan kemarahan di negara-negara Muslim karena dinilai menghina Nabi Muhammad.
Tetapi pemerintah Amerika menyatakan film ini tidak melanggar hukum di AS, dimana kebebasan berbicara diatur dalam amandemen pertama konstitusi.
Cuplikan film ini diunggah di YouTube pada bulan Juli, tetapi kekerasan terkait video ini baru menyebar bulan September.
Empat warga Amerika, termasuk Duta Besar AS Chris Stephens, tewas dalam sebuah serangan di konsulat AS di Benghazi, Libya awal bulan ini.
Sementara itu, 23 wa rga Pakistan meninggal dalam beberapa kali unjuk rasa menentang film nista ini. Dan di beberapa negara Muslim lainnya korban meninggal pun tak terhindarkan saat unjuk rasa berlangsung.
Sementara itu, sejumlah pemeran dalam video ini mengaku bahwa mereka telah ditipu.
Mereka mengaku dikontrak dalam sebuah film dengan judul Desert Warriors, yang sama sekali tidak menyebutkan Islam atau Nabi Muhammad dalam skenarionya.
Hingga saat ini aksi demonstrasi masih berlangsung di sejumlah negara dengan mengarah ke kantor perwakilan AS di seluruh dunia. (bbci/salam-online)