Pemerintahan Jokowi Tolak Kantor Hamas, Publik: “Apa Ini Artinya Ingkar Janji Lagi?”

Hamas-Palestina-jpeg.image
Hamas Palestina

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Joko Widodo pernah berjanji untuk mendukung penuh perjuangan Palestina meraih kemerdekaan, saat masa kampanye Pilpres lalu. Namun nampaknya janji tersebut tidak akan ditepati, sebab pemerintahannya menolak HAMAS mendirikan kantor di Indonesia.

“Kami menolak pembukaan kantor Hamas. Kan sudah ada Kedutaan Palestina,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, Senin (1/12).

Padahal Kantor Hamas sudah didirikan di berbagai negara termasuk Eropa. Sejumlah negara tersebut di antaranya Rusia, Jerman, Lebanon, Pakistan, Qatar, dan Malaysia.

Tindakan pemerintahan Jokowi pun bertolak belakang dengan sikap DPR RI yang menyambut hangat rencana pembukaan kantor tersebut. Pada Jumat 28 November pekan lalu, Ketua DPR RI Setya Novanto menerima kunjungan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Abu Umar Muhammad.

Dalam pertemuan tersebut Novanto menyampaikan dukungannya atas rencana pendirian Kantor Hamas di Indonesia. Hal senada diungkapkan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq. Ia berpendapat, pembukaan Kantor Hamas adalah salah satu upaya mendukung kemerdekaan Palestina.

Karena itu rencana Hamas membuka kantor perwakilan di negeri ini perlu direalisasikan. Mengingat Palestina telah turut aktif dalam memberikan dukungan terhadap kemerdekaan NKRI. Menjadi hal yang wajar jika Indonesia melakukan tindakan yang sama. Mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca Juga

Banyak warga masyarakat yang menyayangkan penolakan pemerintah tersebut, salah satunya disampaikan oleh Ihsan.

“Apa ini artinya ingkar janji lagi? Janjinya dulu kan dukung Palestina. Tapi saya coba Husnudzan saja. Semoga dugaan saya salah,” ujarnya, Rabu (3/12), yang dikutip Republika Online.

Selain Ihsan, ada juga Rahman (61) yang kecewa dengan kebijakan tersebut. Rahman berpendapat bahwa kebijakan presiden banyak yang pro non-Muslim. Padahal negara ini mayoritas berpenduduk Islam.

“Ada-ada saja Presiden itu. Kan dulu janjinya mau dukung Palestina merdeka. Eh sekarang nolak. Saya sebenarnya sudah duga. Banyak kebijakannya yang pro pada non-Muslim,” kata Rahman.

Menurutnya, hal tersebut dibuktikan melalui negara apa yang pertama dikunjungi di era pemerintahan Jokowi. Padahal Palestina negara yang dimasukkan dalam janji pemilu. Tapi sampai sekarang tidak ada kunjungan ke sana. (ROL)

salam-online

Baca Juga