JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah merespon positif terhadap masyarakat yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi dalam melihat problem kemanusiaan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.
“Kadang-kadang sikap negara bisa tidak jelas, tapi saya merasa bangga terhadap masyarakat Indonesia yang antusias dalam menangani kasus kemanusiaan, contohnya dalam kasus Rohingya, justru dalam masalah ini sikap masyarakat sangat jelas,“ ungkap Fahri dalam seminar ‘Solusi Tuntas Melayani Pengungsi Rohingya’di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Kamis (20/8).
Namun Fahri menyayangkan peran serta pemerintah Indonesia di dalam dunia Internasional sangat kurang. Padahal, kata Fahri, para pendiri negara ini sejak dulu sadar betul tentang pentingnya Indonesia terlibat aktif dalam dinamika internasional, baik dalam kemanusiaan maupun politik.
“Kalau dilihat berdasarkan UUD pembukaan 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta di dalam perdamaian dunia berdasarkan keadilan sosial, sekarang ini, sikap negara semakin menciut bahkan negara seperti mengisolir diri dari pergaulan (internasional),“ tambahnya.
Sejauh ini, menurut Fahri, Indonesia seperti memiliki sikap kekanak-kanakan, menganggap seolah pergaulan internasional itu tidak penting, kemudian hilanglah nama Indonesia, dan ini kerugian yang luar biasa.
“Indonesia sekarang ini terkesan minder dengan dunia internasional yang berujung kepada anggapan bahwa Indonesia tidak mampu bersaing dengan dunia internasional. Dalam politik saja kita tidak dianggap, apalagi dalam urusan kemanusiaan, ini adalah kerugian yang luar biasa untuk Indonesia,“ ujarnya. (EZ/salam-online)