Kronologi Peristiwa Meninggalnya 5 Santri Ponpes Miftahul Huda, Bayolali

Pondok Pesantren Miftahul Huda Sambi Boyolali-jpeg.image
Pondok Pesantren Miftahul Huda Sambi Boyolali (FB)

BAYOLALI (SALAM-ONLINE): Terkait pemberitaan meninggalnya 5 santri Ponpes Miftahul Huda, Bayolali, Jawa Tengah, pihak pesantren merasa perlu memberikan klarifikasi dan kronologi peristiwa resminya. Berikut rilis yang diterima redaksi, Jumat (22/1), dari Divisi Humas Ponpes Miftahul HudaMiftahul Huda, Bayolali.

Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak maka tidak ada yang bisa menghalangi kehendak-Nya. Musibah yang menimpa keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Huda, Senting, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, menjadi ibroh bagi segenap asatidzahnya.

Musibah tersebut terjadi pada Rabu (20/1), sekitar pukul 14.00 WIB. Berawal ketika 50 santri usai mengikuti kegiatan kepanduan yang lokasinya tidak jauh dari Pondok Pesantren. Sebanyak 10 santri berjalan melalui tepian saluran irigasi dengan bergandengan tangan. Salah satu di antara mereka terpeleset, sehingga 9 santri lainnya ikut terseret masuk ke dalam bak kontrol irigasi.

Baca Juga

Pengelola Pondok Pesantren dibantu warga setempat berusaha melakukan tindakan penyelamatan. Lima di antaranya dapat ditolong, sedangkan 5 santri lainnya terjebak di dalam pusaran air bak kontrol irigasi. Upaya penyelamatan terus dilakukan hingga semua ditemukan. Setelah berhasil diangkat, kelimanya segera dilarikan ke RSI Banyubening, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali.

Dari hasil visum, pihak RSI menyatakan kelima santri tersebut tidak terselamatkan. Kelima santri tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Muhammad Riza, umur 14 tahun asal Semanggi, Surakarta;
  2. Muhammad Khoirullah, umur 14 tahun, asal, Grenjeng, Trosobo, Sambi, Boyolali;
  3. Hafidzurrahman Muhammad Al Jundi, umur 14 tahun, asal Nguter, Sukoharjo;
  4. Abdurrofi’ Hafidz Imaduddin, umur 14 tahun, asal Gumuk rejo, Kedung Lengkong, Simo, Boyolali;
  5. Mus’ab Saifudin, umur 14 tahun, asal Gamping, Bayat, Klaten. (*)
Baca Juga