Mahasiswa Aceh Desak Pemerintah Bubarkan Densus 88

Gema Pembebasan Banda Aceh desak pemerintah bubarkan densus 88-foto masrizal-serambi indonesia
Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Banda Aceh saat menggelar aksi damai bubarkan Densus 88 (Foto: Masrizal/Serambi Indonesia)

BANDA ACEH (SALAM-ONLINE): Massa dari Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan di Kota Banda Aceh dalam aksi damainya di kawasan Bundaran Simpang Lima, Jumat (18/3) sore, mendesak pemerintah pusat untuk membubarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 dan mengganti Undang-Undang “Terorisme”.

Mereka menilai selama ini Densus 88 kerap melakukan aksi brutal dengan menembak mati umat Islam dengan dalih “terorisme”.

Seperti dilansir Tribunnews.com, Jumat (18/3) malam, sebelum melakukan orasi massa berjalan kaki dari kawasan Masjid Raya Baiturrahman menuju Bundaran Simpang Lima dengan kawalan polisi. Aksi itu menjadi perhatian pengguna jalan.

Sesampai di Bundaran Simpang Lima, massa membentangkan dua spanduk dan beberapa karton yang bertuliskan “Bubarkan Densus 88! Alat Penjajah Pembantai Umat Muslim”, “Densus 88 Alat Amerika untuk Memerangi Islam Atas Nama Terorisme”, dan “Bubarkan, Densus 88 Penebar Teror”.

“Kejam, sadis dan tidak berperimanusiaan. Sikap tersebut diperlihatkan oleh Densus 88. Kita sebagai umat Muslim tahu bahwa musibah yang paling berat adalah hilangnya nyawa seorang Muslim tanpa sebab,” seru salah satu orator, Ahmad Candra melalui pengeras suara.

Menurutnya, selama ini Densus sudah menjalankan tugasnya dengan semena-mena. Di balik menjalankan tugas keamanan negara, mereka seolah-olah menghalalkan darah umat Islam.

Baca Juga

Bahkan, ujarnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat ada 118 umat Islam meninggal di tangan Densus 88 atas dugaan “terorisme”.

“Hari demi hari mereka seakan membabi buta. Densus 88 sudah banyak salah tangkap. Densus 88 yang seharusnya membubarkan teror ternyata Densus 88-lah yang menciptakan teror. Karena itu, kami minta bubarkan Densus 88,” kata orator lain, Muhammad Fadli.

Sementara Ketua GEMA Pembebasan, Fachrurrazi Muchtar menegaskan, aksi Densus 88 telah merugikan umat Islam, karena kasus “terorisme” diarahkan kepada kaum Muslimin.

Anehnya, sesalnya, jika tindakan kekerasan dilakukan oleh umat non-Muslim, itu bukan terorisme, sebagaimana kasus bom Mall Alam Sutera Tangerang. (s)

Sumber: tribunnews

Baca Juga