Pengusaha dan Tokoh Muslim Tionghoa Ini Minta Jokowi Jangan Biarkan Ulama Dikriminalisasi

HM Jusuf Hamka

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pengusaha yang juga Ketua Umum Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi) HM Jusuf Hamka meminta Presiden Joko Widodo agar jangan membiarkan Ulama, Kiai dan Habaib dikriminalisasi.

“Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahaan, Presiden Jokowi jangan membiarkan aparat keamanan menggunakan berbagai cara untuk mengkriminalisasi Ulama, Kiai dan Habaib,” pintanya seperti dilansir RMOL.co, Senin (13/2).

Jusuf Hamka juga meminta agar Presiden Jokowi membuka komunikasi dan berdialog dengan para pemimpin umat. “Presiden Jokowi harus membuka pintu dialog dengan para Ulama, Kiai dan Habaib agar memahami kondisi umat yang sebenarnya,” kata Jusuf.

Pidato Habib Rizieq Syihab pada Aksi Bela Islam dan Ulama di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2) mendapat banyak sambutan positif, termasuk dari Ketua Umum MusTi, HM Jusuf Hamka.

Sebagai Muallaf, ujar Jusuf Hamka, taushiyah tersebut begitu menggetarkan, mengharukan, menyejukkan dan sangat membanggakan.

Baca Juga

“Tanpa terasa airmata saya menetes karena pidato Habib Rizieq saat itu telah menunjukkan Islam benar-benar agama yang rahmatan lil Alamin, damai dan toleran,” terangnya.

Pada Aksi Bela Islam dan Ulama yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2), Habib Rizieq berulangkali meminta umat Islam untuk sabar dan  menahan diri agar tidak terprovokasi. Habib Rizieq juga meminta kepada pemerintah untuk berdialog dan menjalin komunikasi dengan Umat Islam.

“Luar bisa kiprah FPI di bawah pimpinan Habib Rizieq Syihab saat ini. Kita bisa melihat, sejak Aksi bela Islam (14/10/2016), bersama FPI Habib Rizieq benar-benar telah menunjukkan Islam adalah agama yang Rahmatan lill Alamin,” ujar Jusuf Hamka.

Tak hanya itu, menurut Jusuf Hamka, dalam berbagai kesempatan Habib Rizieq tampil begitu santun dan terus menerus menekankan pentingnya mempertahankan NKRI, Pancasila dan UUD 1945.

Sumber: RMOL.co

Baca Juga