JAKARTA (SALAM-ONLINE): Anggota Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menyambangi dan menggeledah rumah Ustadz Adnin Armas, MA, Sabtu (11/2) dini hari terkait tudingan pencucian uang dalam Aksi Bela Islam.
Adnin dikenal sebagai da’i sekaligus kerabat dekat Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Ustadz Bachtiar Nasir (UBN).
Pantauan Islamic News Agency (INA), yang mengikuti proses penggeledahan itu, polisi memasuki rumah Adnin pada pukul 01.00 dini hari. Ada sekitar 3 orang yang masuk ke rumah, sementara sejumlah polisi lain berjaga-jaga di luar rumah.
Istri Adnin Armas, Irma, menyatakan sangat kaget dengan kehadiran para polisi di malam hari. Apalagi saat polisi datang ia sedang berada di luar rumah, sementara sang suami sejak pagi dipanggil ke Barekrim.
“Saya pulang karena ditelepon anak saya. Anak saya nangis-nangis karena pintu rumah saya digedor-gedor. Kasihan anak saya,” ujar Irma saat ditemui salah seorang perwakilan Bareskrim di dalam rumah, Depok Jawa Barat.
Irma mengatakan anaknya sangat trauma dengan situasi ini. Anaknya yang masih di bawah umur tersebut ketakutan ketika didatangi polisi. Apalagi rumah Adnin sempat dibobol orang tak dikenal.
“Anak saya di rumah sendiri. Jerit-jerit. Menangis,” ungkap Irma kepada INA.
Malam itu polisi mendatangi rumah Adnin karena dalam catatan, Yayasan Justice for All (Yayasan Keadilan untuk Semua), rekeningnya tertera sebagai penampung dana untuk Aksi Bela Islam yang dilakukan pada 4 November 2016 dan 2 Desember 2016. Yayasan itu beralamat di kediaman Adnin Armas, Depok. Karena itulah, aparat menuduh Adnin telibat tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Ya mohon maaf bu atas ketidaknyamanannya. Karena setahu saya alamat yayasan di sini,” ujar perwakilan Bareskrim AKBP Asri Efendi SIK.
Tetangga Adnin, Rudi, mengaku kaget. Selama ini ia mengenal Adnin orang baik dan tidak ada masalah.
“Beliau ustadz. Selama ini gak masalah. Kita juga kaget tiba-tiba kok digeledah seperti ini,” kata Rudi.
Sebagaimana diketahui, sejak Aksi Bela Islam, sebagian besar tokoh-tokoh yang terlibat di GNPF-MUI seolah menjadi target polisi. Setelah Habib Rizieq Syihab, Munarman, Bachtiar Nasir, kini Adnin. Kabarnya, beberapa orang yang ikut menyumbang dana Aksi Bela Islam juga sedang diperiksa.
Rep: MP (INA)