Didukung Rusia dan Iran, Rezim Asad Banyak Lakukan Pelanggaran di Zona ‘De-Eskalasi’

SALAM-ONLINE: Didukung Rusia dan Iran, rezim teroris Asad dan milisi Syiah terus melanggar kesepakatan “zona de-eskalasi” (wilayah penurunan serangan) yang baru-baru ini dicapai kesepakatannya di Astana, Kazakhstan.

Zona “de-eskalasi” mencakup provinsi Idlib yang dikuasai oposisi dan daerah-daerah di Hama, Homs, Latakia, Aleppo serta Ghouta timur di pinggiran kota Damaskus dan sebagian provinsi Daraa dan al-Quneitra di selatan.

Rezim Asad juga menggempur kota al-Muhammadiya, al-Asy’ari, al-Zureiqiya dan Beit Na’em di daerah pedesaan Damaskus pada Ahad (14 /5), setidaknya 13 rudal diluncurkan, koresponden Orient-News Hadi, al-Munajed melaporkan, Ahad (14/5).

Al-Munajed mengatakan bahwa serangan rudal itu membuat sejumlah warga sipil terluka dan menyebabkan kerusakan parah di berbagai daerah sasaran.

Dilaporkan, pesawat tempur Asad melancarkan serangan udara tambahan di wilayah-wilayah daerah pedesaan Homs.

Sementara koresponden Orient-News, Saifullah Ahmad, menyaksikan bahwa kota-kota dan desa-desa di al-Hashimiya, al-Farhaniya, Om Sharshouh, Kisien, al-Wazi’iya dan al-Toloul al-Homr mendapat 15 serangan udara, sehingga menelan jiwa 2 anak dan melukai beberapa warga sipil.

Baca Juga

Di desa utara Hama, yang terletak di antarakota al-Latamneh dan desa al-Zakat, milisi Syiah dukungan Iran ditempatkan di kota Halfaya, yang terletak di antara kota al-Latamneh dan desa al-Zakat, melancarkan serangan dengan artileri berat.

Pada Sabtu (13/5), pesawat tempur Rusia melakukan pembantaian terhadap seluruh keluarga. Keluarga tersebut dipindahkan dari daerah al-Sukhna. Lima anggota keluarganya menjadi korban setelah serangan Rusia di sebuah rumah tempat mereka berlindung.

Pelanggaran demi pelanggaran zona eskalasi terus dipertontonkan oleh rezim Asad bersama sekutu setianya, Rusia dan Iran. Padahal sebuah kesepakatan pada Jumat (5/5) lalu, di ibu kota Kazakhstan untuk menciptakan “zona de-eskalasi”telah ditandatangani.

Perjanjian tersebut menetapkan bahwa negara penandatangan adalah negara penjamin pelaksanaan kesepakatan. Namun, meski demikian, rezim Suriah terus melakukan pelanggaran zona “de-eskalasi”, terhadap warga sipil Suriah, dan didukung negara penjamin, Rusia dan Iran. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Orien-News

Baca Juga