Presiden Erdogan Bela Qatar
ANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membela Qatar setelah beberapa negara memutuskan hubungan diplomatik dengan salah satu negara teluk kaya itu. Erdogan mengatakan bahwa dia secara pribadi akan melakukan intervensi jika tuduhan bahwa Qatar mendukung terorisme itu adalah benar.
Erdogan membela Qatar pada Selasa (6/6), dengan mengatakan bahwa dia berniat untuk “mengembangkan” hubungan dengan negara Teluk yang diserang dan terkena sanksi dari Arab Saudi dan sekutunya itu.
“Izinkan saya mengatakan bahwa kita tidak menganggap sanksi terhadap Qatar itu baik,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di Ankara seperti dilansir Aljazeera, Rabu (7/6).
Turki memiliki hubungan dekat dengan Qatar, namun juga mempunyai hubungan baik dengan negara-negara Teluk lainnya, terutama Arab Saudi.
Karenanya, Erdogan berhati-hati untuk tidak mengkritik Riyadh dan meminta negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk untuk “menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog”.
“Upaya untuk mengisolasi Qatar … tidak akan menyelesaikan masalah apapun,” ujar Erdogan, seraya memuji “sikap dingin” Doha dengan “pendekatan konstruktif”nya.
Bahrain, Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan diplomatik dan transportasi dengan Qatar pada Senin (5/6), menuduhnya mendukung “ekstremisme” dan “terorisme”.
“Mempresentasikan Qatar sebagai pendukung terorisme adalah tuduhan serius,” kata pemimpin Turki itu.
“Saya tahu (pemimpin Qatar) dengan baik. Dan jika memang begitu (mendukung terorisme, red), saya akan menjadi kepala negara pertama yang menghadapi mereka,” tegasnya.
Qatar selama bertahun-tahun telah mempertaruhkan kekayaan gas dan kekuatan medianya yang sangat besar dengan pengaruh yang luas di wilayah ini. Namun, tetangga Teluk Arab dan Mesir telah lama merasa iri dengan dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin dan Hamas Palestina yang mereka anggap sebagai musuh politik.
Seperti halnya Qatar, Turki juga memberikan dukungan penuh terhadap Ikhwanul Muslimin dan Hamas Palestina, sebagaimana keduanya mensupport pejuang Suriah. (s)
Sumber: Aljazeera