Korban Sipil yang Gugur dalam Serangan Rezim Asad di Aleppo Barat Bertambah Jadi Lebih 60 Orang

SALAM-ONLINE: Korban meninggal dalam serangan rezim Basyar Asad di pasar Al-Atarib, Aleppo Barat, bertambah menjadi lebih dari 60 warga sipil, lansir Aljazeera, Rabu (15/11/2017). Atarib adalah sebuah kota yang dikuasai pejuang di Suriah utara.

Sehari sebelumnya diketahui sekitar 43 warga sipil telah terbunuh dan puluhan lainnya terluka parah akibat serangan udara rezim Basyar Asad pada sebuah pasar di al-Atarib, Aleppo Barat, Suriah.

Kini jumlah korban dari warga sipil itu sudah bertambah jadi lebih dari 60 orang. Koresponden Aljazeera Suhaib al-Khalaf melaporkan dari Idlib, jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah karena puluhan orang terluka parah. Selain itu, banyak pula warga yang mengaku kehilangan anggota keluarga mereka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris menyebut serangan itu dilancarkan dari pesawat udara milik rezim atau Rusia. Serangan tersebut menimbulkan kerusakan besar di kawasan tersebut.

Serangan mematikan itu dilancarkan oleh pasukan rezim Basyar Asad. Namun seperti dilaporkan wartawan Aljazeera, Osama Javaid dari Gaziantep, perbatasan Turki-Suriah, di kawasan ini tidak ada kelompok pejuang yang mesti ditargetkan oleh jet Rusia atau rezim Suriah. Serangan terjadi saat para pemimpin Turki dan Rusia membahas konflik Suriah di kota resort Sochi, Laut Hitam.

Baca Juga

Serangan juga dilancarkan dua pekan setelah perundingan damai di Astana, Kazakhstan, antara Rusia, Turki dan Iran. Perundingan tersebut mengumumkan penerapan zona larangan terbang di lebih dari empat zona yang disebut de-eskalasi (wilayah bebas konflik).

Zona de-eskalasi itu termasuk provinsi Idlib, Homs, Latakia, Aleppo dan Hama. Ini merupakan daerah di mana pejuang dan pasukan rezim harus menghentikan permusuhan/konflik, termasuk serangan udara, selama enam bulan. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga