Pertempuran Sengit antara Pasukan Rezim Asad dengan Pejuang Suriah Berkecamuk di Ghouta Timur

SALAM-ONLINE: Pertempuran sengit antara Pasukan rezim Basyar Asad dengan para pejuang Suriah di pinggiran ibu kota Damaskus, Ghouta Timur, pada Rabu (28/2/2018) meski Rusia mengumumkan ‘jeda kemanusiaan’ yang kini memasuki hari kedua, menurut kelompok pemantau perang.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris menyatakan pertempuran sengit terjadi semalam di daerah kantong yang dikuasai kelompok pejuang oposisi di pinggiran ibu kota Damaskus itu.

Pada Rabu dini hari, sebelum ‘jeda kemanusiaan’ harian diberlakuan kembali, pasukan rezim Suriah juga menggempur Ghouta Timur dengan serangan udara dan tembakan artileri, demikian menurut Direktur SOHR Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Dia mengatakan pasukan rezim memanfaatkan “pengeboman intensif dan bentrokan di pinggiran Ghouta Timur untuk maju ke Distrik Hosh al-Zawahira dan Shaifuniyeh.

Pada Senin (26/2), Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemberlakuan ‘jeda kemanusiaan’ harian di Ghouta Timur selama lima jam, dari pukul 07.00 GMT untuk memungkinkan pengiriman bantuan ke Ghouta Timur dan evakuasi penduduk.

Gencatan senjata diumumkan setelah pasukan rezim Suriah yang didukung Rusia menggempur Ghouta Timur selama 9 hari, merenggut korban jiwa warga sipil hampir 600 orang. Serangan yang lebih tepat sebagai pembantaian terhadap warga sipil itu merupakan gempuran paling mematikan dalam perang tujuh tahun di negara itu.

SOHR mengatakan serangan udara dan tembakan artileri di wilayah kantong Suriah itu berhenti tepat sebelum ‘jeda kemanusiaan’ diberlakukan kembali pada Rabu, namun pertempuran terus berlanjut di sekitar Hosh al-Zawahiradan Shaifuniyeh.

Jenazah enam orang ditarik dari reruntuhan bangunan di sepanjang daerah kantung itu pada Rabu, menambah jumlah warga sipil yang terbunuh sejak 18 Februari lalu menjadi 590 orang, menurut SOHR. Hampir seperempat dari korban yang terbunuh adalah anak-anak. (*)

Sumber: Antara