Ratusan Pejuang Oposisi Suriah di Ghouta Timur Dievakuasi Menuju Idlib

Tentara rezim Asad di pintu masuk Harasta ketika para pejuang oposisi dievakuasi. (Omar Sanadiki/Reuters)

GHOUTA (SALAM-ONLINE): Ratusan pejuang oposisi dan keluarga mereka telah dievakuasi dari kota Harasta di bagian timur Ghouta Timur, demikian menurut media rezim Suriah.

Kantor berita resmi rezim Suriah, SANA, mengatakan sedikitnya enam bus membawa para pengungsi menuju Provinsi Idlib di utara Suriah, yang merupakan wilayah di bawah kendali oposisi.

Evakuasi itu, seperti dilansir Aljazeera, Kamis (22/3/2018), dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh sekutu utama rezim Basyar Asad, Rusia, antara pejuang di Harasta, Ghouta Timur, dengan satu delegasi rezim Suriah.

Seorang anggota dewan lokal Harasta mengonfirmasikan berita itu kepada Aljazeera, tetapi tidak dapat memastikan jumlah orang yang dievakuasi.

Evakuasi ini difasilitasi oleh delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta Bulan Sabit Merah Suriah.

Pinggiran Ghouta Timur di dekat ibu kota Damaskus—pusat kekuasaan rezim Basyar Asad bermarkas—telah diserang secara intensif oleh rezim dan sekutunya, Rusia, serta milisi-milisi dukungan Iran. Wilayah ini berada di bawah kendali kelompok pejuang oposisi yang oleh rezim Asad kemudian dikepung sejak 2013.

Tetapi dengan intervensi Rusia sejak akhir September 2015, rezim Asad mampu bertahan dan mengatasi kelompok oposisi.

Sampai saat ini, Ghouta Timur adalah salah satu benteng pejuang oposisi terakhir yang tersisa. Dalam serangan yang diperbarui oleh rezim Suriah dan Rusia sejak 18 Februari lalu, oposisi kehilangan sebagian besar wilayah itu. Pasukan tentara rezim Suriah mengklaim telah merebut kembali 80 persen dari pinggiran kota.

Baca Juga

Tekanan sipil

Munther Fares, juru bicara kelompok oposisi Ahrar al-Sham yang beroperasi di Harasta, Ghouta Timur, mengatakan kepada Aljazeera bahwa kelompoknya telah menyetujui kesepakatan evakuasi karena “tekanan sipil”.

“Karena pengeboman serta pengepungan (rezim) dan kurangnya obat-obatan serta tempat untuk bergerak,” kata Fares.

Menurut Badan Pertahanan Sipil Suriah yang dikenal sebagai White Helmets—sebuah kelompok penyelamat dan relawan yang beroperasi di wilayah yang dikuasai oposisi—setidaknya 1.252 orang sipil yang didokumentasikan, terbunuh dalam serangan di Ghouta Timur sejak 18 Februari, sementara lebih dari 4.000 orang terluka.

Harasta hanyalah salah satu wilayah yang masih tersisa dari beberapa kantong di Ghouta Timur di bawah kendali oposisi. Pasukan rezim membagi Ghouta Timur menjadi tiga wilayah serangan mereka.

Serangan rezim Suriah mengikuti pola sebelumnya, mengerahkan kekuatan udara besar-besaran dan pengepungan ketat untuk memaksa pejuang oposisi menerima kesepakatan “evakuasi”.

Ini melibatkan oposisi yang menyerahkan wilayahnya sebagai pertukaran untuk perjalanan yang aman ke daerah-daerah oposisi di Suriah barat laut, bersama dengan keluarga mereka dan warga sipil lainnya yang tidak ingin kembali di bawah kekuasaan Asad. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga