UIN Yogya Larang Cadar, Menristekdikti Minta Kampus tidak Diskriminatif

Menristekdikti Mohamad Nasir

SALAM-ONLINE: Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menilai pelarangan penggunaan cadar di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta adalah bentuk diskriminasi.

Menurutnya, pelarangan pemakaian cadar oleh UIN Suka Yogyakarta dengan alasan mengantisipasi radikalisme bukan alasan yang tepat. Bahkan kebijakan tersebut dinilai diskriminatif.

“Kalau saya, jangan memberikan batas pada seseorang. Ini diskriminatif, tidak boleh terjadi,” tegas Nasir di sela Rakerda Kopertis Wilayah XIV Papua di Hotel Indolux, Rabu (7/3/2018).

Menurut Menristekdikti, diskriminasi tersebut tidak boleh dilakukan pada setiap warga negara Indonesia, baik agama, suku, maupun pada gendernya. Namun, Kemenristekdikti tidak bisa ikut campur kebijakan UIN Suka, karena kampus tersebut di bawah naungan Kementerian Agama.

Baca Juga

Oleh karenanya kebijakan pelarangan cadar harus jadi tanggung jawab Rektor UIN Suka. Masalah cadar yang dianggap bisa menimbulkan bibit radikalisme, hal itu yang tidak boleh terjadi.

“Kalau tentang itu (cadar, red) dianggap menimbulkan radikalisme, itu beda,” tandasnya. (*)

Sumber: Antara, Kumparan

Baca Juga